Pangdam Jaya Ngobrol Santai Bareng Redaksi detikcom

Surat dari Tendean

Pangdam Jaya Ngobrol Santai Bareng Redaksi detikcom

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 26 Apr 2018 15:30 WIB
Foto: Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto. (Muhammad Ridho/detikcom).
Jakarta - detikcom menerima kunjungan Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto. Kami berbincang santai, mulai dari soal bantuan persiapan di Asian Games hingga pengamanan pemilu.

Mayjen Joni bertandang ke redaksi detikcom, lantai 9 Gedung Transmedia, Jl Kapt Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018). Pria tegap yang menjabat Pangdam Jaya semenjak 2 Maret 2018 lalu itu datang bersama para pejabat Kodam Jaya, di antaranya Kasdam Jaya Brigjen TNI Herianto Syahputra, Asisten Teritorial (Aster) Kasdam Jaya Kolonel Kav Prince Meyer Putong, Asintel Kasdam Jaya Kolonel Inf Zainul Bahar, dan Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi.

Rombongan Pangdam Jaya diterima oleh Direktur Pemberitaan detikcom Ahmad Ridwan Dalimunthe, Komisaris Transmedia Ishadi SK, dan jajaran redaksi detikcom lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perbincangan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Joni. Jenderal bintang dua ini akan kembali menggalakkan program kebersihan Sungai Ciliwung. Selain itu, dia juga ingin jajaran Kodam Jaya berperan menghadapi berbagai masalah di Jakarta, termasuk masalah kemacetan.


"Tapi kadang orang terus suka..., 'emang itu tugasnya tentara?'. Padahal kita ada OMSP (operasi militer selain perang)," kata Joni. Di sela obrolan, dia tak ragu melempar canda. Kesan kaku tentara luntur.

Joni menuturkan saat ini Kodam Jaya tengah membantu sosialisasi soal pelaksanaan Asian Games yang akan dimulai pada 18 Agustus 2018. Presiden Joko Widodo memang sempat mengeluhkan kurangnya sosialisasi gelaran bertaraf internasional itu.

"Kita harus mendukung. Ini adalah panggungnya Indonesia, menunjukkan pada dunia bahwa kita mampu menyelenggarakan event olahraga secara baik, untuk kita sebagai calon juara maupun kita sebagai penyelenggara yang baik," sebutnya.

Pangdam Jaya Ngobrol Santai Bareng Redaksi detikcomFoto: Pangdam Jaya beserta jajaran di redaksi detikcom. (Elza Astari Rd/detikcom)

Selain soal Asian Games, Kodam Jaya juga bersiap di tahun politik ini. Untuk Pilkada Serentak 2018, Joni dan jajarannya pun memberi perhatian lebih.

"Bulan 6 (Juni) Pilgub dan Pilbup/Pilwalkot, bulan 8 (Agustus) sudah pencalonan (Pilpres 2019), bulan 8 juga sudah Asian Games. Bersama-sama. Kita sudah melakukan rapat berkali-kali oleh Polri, anggota kita juga sudah disiapkan," urai Joni.

Perbincangan berlangsung sekitar 2 jam. Setelahnya, Joni berkeliling ruang redaksi. Kunjungan singkat itu berakhir usai Joni menyapa awak redaksi di tengah derasnya aliran berita.

Di wilayah Kodam Jaya, ada 4 Pilkada tahun ini yakni Pilbup Tangerang, Pilwalkot Tangerang, Pilwalkot Bekasi, dan Pilwalkot Depok. Joni menyebut Pilkada di wilayah Kodam Jaya relatif aman dan bisa terkendali.


"Lalu kami juga mengawal tahapan-tahapan. Di Jakarta tidak ada pilkada tapi pilkada tahap dua. Semua pilkada di daerah, tingkat duanya di Jakarta, itu di MK (gugatan hasil pilkada)," ungkap mantan Waka BAIS itu.

Kepada redaksi detikcom, Joni mengaku cukup optimis dengan terselenggaranya Pilpres 2019. Dia yakin Pilpres 2019 tak akan sepanas Pilpres 2014 lalu. Alasannya karena saat ini Pileg dan Pilpres diselenggarakan secara bersamaan.

"Pilpres cenderung tidak khawatir, tahapan yang dibuat pemerintah bersama-sama. Antara Pileg, pemilihan DPD, dengan Pilpres. Misalnya anggota legislatif, dia akan berjuang untuk dipilih. Tidak peduli siapa yang dipilih (untuk Pilpres)," papar Joni.

"Situasi ini menguntungkan untuk kita semua. Kita tidak terkonsentrasi. Kalau dulu kan pileg dulu, kemudian pilpres, partai-partai mengelompok memilih calon, terjadi dua kubu. Besok mungkin dua atau tiga kubu, tapi energi terpecah. Kondisi sekarang menguntungkan, yang buat aturan pintar," tambahnya.

Meski begitu, Kodam Jaya tetap akan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Jajaran Prajurit penjaga ibu kota tidak akan mengendurkan pengamanan di tahun-tahun politik.


"Kita tetap antisipasi biar bagaimanapun. Ekstra kuat, agar tetap nyaman dan tertib," sambungnya.

Joni juga memastikan netralitas tentara di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Pria asal Gunung Kidul, DIY, ini tegas prajuritnya tak akan memihak di pemilu.

"Tentara dalam menghadapi pemilu jelas perintahnya, netral. Risikonya sangat jelas di tentara, kami membatasi tidak boleh, asrama, mobil untuk mendukung calon, sampai tingkat itu," tegas Joni.

"Anggota kita sangat taat. Jangan terlalu khawatir soal netralitas tentara," sambungnya.

(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads