Jembatan mangkrak itu, berada di Sungai Liku Boddong. Posisinya sekitar 2 kilometer dari jalan poros Tompo Bulu ke arah air terjun Pumbunga Desa Bonto Somba. Untuk sampai ke jembatan, warga atau siswa biasanya berjalan kaki atau naik motor menyusuri jalan bebatuan dan tanah liat.
Panjang jembatan itu sekitar 130 meter. Dari tiang satu ke tiang sebelahnya berjarak 90 meter. Sementara untuk lebar lintasan jalan di jembatan gantung ini, sekitar 1 mater atau cukup untuk dilintasi kendaraan roda dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kelanjutan pembangunan jembatan itu, kata dia, semuanya diserahkan ke pemerintah desa setempat. Pihaknya mengingatkan agar dana itu, bisa dipertanggungjawabkan dengan baik, jangan sampai anggarannya tumpang tindih dengan anggaran dana desa yang telah dianggarkan.
"Kalau dari Pemerintah Kabupaten, saya dan Pak Bupati terus memberikan perhatian juga kepada masalah ini. Bapak Bupati sudah menyampaikan ke Pemerintah Desa untuk menyampaikan apa kebutuhan yang bisa dialokasikan lewat APBD kabupaten," lanjutnya.
Kepala Desa Bonto Matinggi, Muh Khaerul, optimis akan segera menyelesaikan jembatan itu dalam tempo dua bulan ke depan. Ia menyarankan, agar donasi yang telah digalang itu sebaiknya dialihkan untuk membangun kelas jauh di kampung itu.
"Biar mereka (siswa) tidak usah jauh ke sekolah, baiknya dibangunkan kelas jauh saja karena sudah ada lahannya. Di sana ada dua kampung, siswanya juga banyak. Kalau jembatan ini biarlah kami yang lanjutkan, 2 bulan Insya Allah sudah jadi," terangnya.
Diketahui, jembatan gantung yang dibangun sejak 2015 itu, sampai sekarang belum juga rampung. Hal itupun membuat warga dan siswa terpaksa menyeberangi sungai dengan cara berenang. Kondisi ini telah dialami warga sejak turun temurun, hingga akhirnya ramai diberitakan oleh media.
Video 20Detik: Donasi Jembatan Mangkrak di Maros Lampaui Target
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini