"Saya (tahun) 1986 'terpeleset' jadi anggota DPR, ternyata anggota DPR itu jabatan dan pekerjaan paling nikmat di dunia, anggota DPR. Saya bisa mengantongi enam periode, gajinya besar, mau teriak-teriak, mau kritik. Kerjanya mengkritik, apa yang diomongi bebas, namanya oposisi, kayak Fadli Zon," kata Tjahjo dalam saat memberikan arahan di Musrenbang Regional Kalimantan 2018 di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (26/4/2018).
Baca juga: Fadli Zon: Jokowi Panik |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fadli Zon itu mau ngomong apa saja terserah, silakan. Nggak pernah salah," katanya.
Tjahjo menegaskan pemerintah terbuka terhadap kritik dari masyarakat maupun parpol oposisi. Namun pemerintah tak ingin ada hujatan berisi fitnah.
"Mengkritik harus yang benar, jangan menghujat, memfitnah, jangan menghina. Siapa pun, Anda atau saya, semua jajaran masyarakat terbuka dengan mengkritik, nggak ada masalah. Fadli Zon sama Fahri (Fahri Hamzah) mengkritik setiap hari. Silakan, memang tugas dia oposisi," tutur Tjahjo.
"Tapi jangan memfitnah, jangan menghina, jangan menghujat. Ada etika-etika ketatanagaraan yang baik. Jadi nggak ada masalah dalam kehidupan demokrasi negara kita yang tahapan konsolidasi demokrasi dalam pileg dan pilpres," lanjutnya.
(fdn/fdn)