"Hari ini kita layangkan surat ke KPU Jambi, akan kita panggil besok," ujar Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Asnawi Rivai saat dihubungi detikcom, Senin (23/4/2019).
Asnawi mengatakan teriakan tersebut dilakukan oleh perwakilan Partai Gerindra. Peristiwa ini terjadi saat Gerindra menampilkan drama parodi yang berdurasi 20 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asnawi, partai politik memberikan sinopsis sebelum acara ditampilkan. Namun Bawaslu belum mengetahui apakah kalimat '2019 Ganti Presiden' ini terdapat dalam sinopsis yang diberikan.
"Karena menurut KPU, mereka (parpol) memberikan sinopsis acara diberikan ke mereka (KPU). Ini (apakah terdapat dalam sinopsis atau tidak) yang belum kita dalami, KPU semestinya memiliki kewenangan apa kegiatan yang ditampilkan kalau dalam bentuk drama," ujar Asnawi.
Bawaslu juga memberi klarifikasi kepada KPU, apakah terdapat kesengajaan dalam acara tersebut. "Terkait dengan hal ini, kami akan mengklarifikasi apakah memang ada unsur kesengajaan atau itu dibiarkan oleh KPU," kata Asnawi.
Menurutnya, kejadian ini juga disayangkan partai politik yang datang dalam acara tersebut. Selain parpol, perwakilan anggota Bawaslu Jambi yang hadir ikut menyayangkan adanya seruan '2019 Ganti Presiden' itu.
"Anggota kita yang hadir juga menyayangkan kejadian itu kepada KPU kenapa bisa jadinya seperti itu termasuk partai yang lain juga keberatan dengan penampilan itu," tuturnya.
Sebelumnya, dalam video yang jadi viral itu berdurasi 21 detik. Sebuah acara digelar di sebuah lapangan. Ada panggung dengan latar belakang logo KPU dan tulisan 'Pemilih Berdaulat Negara Kuat'. Ada beberapa orang berdiri di atas panggung. Seseorang dengan mikrofon lalu bicara.
"17 April, sudah sepakat di 2019 kita ganti presiden?" kata pria itu disambut suara riuh.
"Jadi semuanya, sepakat kita 2019 ganti presiden," sambungnya. (imk/imk)











































