Mentahkan PD, Ketum PPP Tak Yakin Poros Ketiga Bisa Terbentuk

Mentahkan PD, Ketum PPP Tak Yakin Poros Ketiga Bisa Terbentuk

Mukhlis Dinillah - detikNews
Senin, 23 Apr 2018 18:13 WIB
Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) (Foto: dok. PPP)
Bandung - Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy yakin poros ketiga di Pilpres 2019 tidak akan terjadi. Pasalnya, parpol tersisa yang belum menentukan sikap politiknya tidak punya cukup kekuatan untuk membentuk poros baru.

"Saya yakin tidak akan terbentuk poros ketiga (Pilpres 2019)," kata pria yang akrab disapa Rommy itu setelah menggelar rapat koordinasi bersama Ketua DPC, anggota DPRD PPP se-Jabar, serta anggota DPR RI F-PPP di Hotel Arsilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (23/4/2018).

Ia menuturkan poros ketiga seharusnya paling kecil terdiri dari tiga partai politik. Namun di sisi lain, dari 3 parpol itu, salah satunya dipastikan tidak mendapat 'jatah'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tujuan pembentukan poros itu kan untuk pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden. Kalau 3 parpol berarti ada satu parpol yang nggak kebagian slot jadi capres atau cawapres," ungkap dia.

Menurutnya, parpol yang tidak mendapat kursi capres dan cawapres di poros ketiga sebaiknya bergabung dengan poros yang punya kans lebih baik di pilpres.

"Sama-sama nggak kebagian slot, mending ikut poros kesatu atau kedua yang lebih besar kemungkinan menangnya," ujar Rommy.


Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengaku sudah bertemu Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan untuk membahas kemungkinan dibentuknya poros ketiga di Pilpres 2019. Rencananya, Sohibul juga akan bertemu dengan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bicara ngomongin tentu masalah bangsa, di antaranya tentu adalah bicara tentang pilpres. Nah di situ memang disampaikan Pak Syarief Hasan, 'Kami ingin berdiskusi meneropong kemungkinan munculnya poros ketiga,'" ujar Sohibul kepada wartawan, mengutip perkataan Syarief, Jumat (20/4). (elz/elz)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads