Jokowi 55,9% di Survei, PDIP: Bukti Kerja Nyata, Bukan Pencitraan

Jakarta - PDIP memandang wajar apabila elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) melesat ke angka 55,9 persen dalam survei yang dirilis Litbang Kompas. PDIP berujar survei membuktikan Jokowi tidak melakukan pencitraan.

"Saya percaya masyarakat sekarang ini melihat hasil nyata dari kinerja yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Data survei Litbang Kompas ini menjadi fakta dan bukti bahwa sebenarnya siapa yang sedang berkampanye dengan pencitraan dan siapa yang sedang bekerja untuk rakyat. Masyarakat sudah cerdas dan bisa menilai," ujar politikus PDIP Charles Honoris kepada wartawan, Senin (23/4/2018).

Anggota Komisi I DPR ini yakin tingkat keterpilihan Jokowi bakal naik lagi di survei edisi selanjutnya. Elektabilitas Jokowi memang menunjukkan tren kenaikan dari survei Litbang Kompas sebelumnya.

Baca juga: Elektabilitas Gatot Merosot, Relawan: Kami Tak Percaya Survei

"Maka dari itu, tuduhan terhadap Jokowi yang melakukan pencitraan sangat tidak benar. Masyarakat kita sudah bisa membedakan siapa yang hanya sekadar membangun isu atau narasi pencitraan atau yang memang terbukti nyata melakukan kerja untuk masyarakat luas," ucap eks anggota Timses Ahok-Djarot di Pilgub DKI ini.

"Kalaupun selama ini Jokowi dianggap hanya pencitraan belaka, nyatanya hasil survei terhadap Jokowi terus naik. Ini membuktikan Jokowi semakin dicintai oleh rakyat karena kerja dan hasilnya bisa dirasakan sampai wilayah terpencil di Indonesia," tambahnya.

Charles Honoris (Ari Saputra/detikcom)

Litbang Kompas merilis hasil survei terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2019. Elektabilitas Jokowi naik, sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus turun.

Baca juga: Prabowo 'Sisa' 14% di Survei, Begini Respons Fadli Zon

Elektabilitas Jokowi tercatat 55,9 persen. Angka tersebut meningkat dibanding survei 6 bulan lalu, yang mencatat elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Kandidat capres lain yang disurvei adalah Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo tercatat 14,1 persen. Enam bulan lalu, elektabilitas Prabowo terekam 18,2 persen. (dkp/hri)