Rp 15 Rb/L, SPBU Kupang Dilarang Jual Bensin ke Pengecer
Kamis, 07 Jul 2005 12:43 WIB
Kupang - Menyusul melambungnya harga premium di tingkat pengecer, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai Kamis siang (7/7/2005) pukul 11.00 Wita, tidak menjual premium ke pengecer. Langkah ini diambil pihak SPBU setelah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan imbauan kepada seluruh SPBU agar tidak menjual premium kepada pedagang pengecer. Alasan yang disampaikan gubernur, salah satu penyebab terjadinya kelangkaan premium adalah para pedagang pengecer membeli dalam jumlah yang banyak, sehingga menyebabkan kelangkaan.Dan untuk mengamankan imbauan gubernur tersebut, puluhan aparat kepolisian saat ini diterjunkan ke SPBU-SPBU. Meski demikian, masih ada beberapa pedagang pengecer mencoba memasuki areal SPBU untuk mendapatkan premium. Di kota Kupang ada 8 SPBU. Saat ini seluruhnya dipenuhi antrean panjang kendaraan bermotor, baik angkutan umum, pribadi, truk dan sepeda motor. Di beberapa lokasi, terutama di SPBU Bobo dan SPBU Oesapa, antrean mencapai 5 km. Banyak di antara para pengendara kendaraan bermotor ini menginap di SPBU.Sementara situasi perkantoram dan jalan-jalan tampak sepi. Banyak pegawai yang ikut antre di SPBU. Angkutan umum yang beroperasi sangat sedkit. Sementara anak-anak yang akan mendaftar ke SD, SLTP dan SLTA memilih jalan kaki, karena angkutan umum sudah tidak mencukupi. Beberapa jalan yang menuju SPBU diblokir aparat kepolisian, karena terjadi kemacetan yang luar biasa. Kendaraan dialihkan ke jalur-jalur lainnya.Para pengojek berhenti beroperasi. Mereka memilih bensin yang ada di motornya disedot untuk dijual kepada pengendara lain. Setelah itu, para pengojek memilih antre lagi di SPBU. Demikian juga kendaraan pribadi ada yang memilih antre untuk mengisi premium, kemudian disedot untuk dijual ke pengecer.Harap maklum saja, harga premium eceran di Kupang Rabu kemarin sempat melambung sampai Rp 25 ribu per liter. Namun hari ini, harga dipengecer berkisar Rp 12.500 per liter sampai Rp 15.000 per liter.
(jon/)











































