Pantauan detikcom, menjelang pagi, mereka serentak menuju musala kompleks setempat untuk menunaikan salat subuh. Setelah itu, petugas Tagana meminta para 'manusia perahu' itu berbaris untuk diberikan sarapan pagi.
"Setelah dilakukan pendataan, mereka langsung istirahat. Jelang pagi, mereka kemudian bangun untuk salat subuh," kata petugas Tagana Bireun, Ruslan, kepada detikcom di lokasi, Sabtu (21/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai salat, para petugas yang sudah siap memasak di tenda dapur umum meminta mereka berbaris untuk antre. Mereka diberi nasi, mi instan, dan telur ayam goreng.
"Ada kita berikan nasi bungkus dari sumbangan masyarakat. Ada juga makanan lainnya yang sudah kita masak, seperti nasi putih, mi instan, dan telur ayam goreng," tambah Ruslan.
Ruslan menyebutkan stok makanan hingga siang ini masih tercukupi karena bantuan logistik dari Dinas Sosial Aceh sudah tiba untuk penanganan warga etnis Rohingya.
"Untuk sekarang masih ada. Namun kita juga sedang menunggu hasil koordinasi antara pihak imigrasi dan pemerintah apakah terus ditangani di Bireuen atau dipindahkan," ujar Ruslan. (aan/aan)











































