Memburu Empat Sekawan Kaki Tangan Bos Miras Maut

Memburu Empat Sekawan Kaki Tangan Bos Miras Maut

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Jumat, 20 Apr 2018 22:41 WIB
Ilustrasi (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta - Sekuel kasus minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan 45 orang tewas berlanjut. Setelah Samsudin Simbolon, big boss miras maut itu ditangkap, masih ada empat anak buahnya yang tidak jelas rimbanya.

Polisi pun saat ini memburu keempatnya meski tetap memberi kesempatan kepada mereka untuk menyerahkan diri. Keempatnya, disebut polisi, memiliki peran berbeda-beda.


"Kita minta supaya menyerahkan diri, karena cepat atau lambat juga akan tertangkap," ucap Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Barat Kombes Enggar Pareanom saat dihubungi, Jumat (20/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengaku tengah melacak keberadaan keempatnya. Menurut Enggar, keempatnya pergi ke arah yang sama dengan Samsudin, yaitu Sumatera.

"Ada kemungkinan ke arah sana," katanya.

Polisi yang terdiri atas tim gabungan Ditreskrimum serta Ditresnarkoba Polda Jabar dan Polres Bandung pun tengah memburu keempatnya.


Berikut profil keempatnya:

1. Rosyan Guntur Simbolon

Rosyan berusia 27 tahun, yang berperan sebagai penjual miras oplosan tersebut. Dia diketahui tinggal di rumah mewah milik Samsudin di Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rosyan memiliki rambut lurus dengan perawakan agak gemuk. Kulitnya berwarna cokelat serta diketahui dari suku Batak.

2. Sony Simosir

Sony berusia 23 tahun. Dia juga bersuku Batak dan tinggal di rumah Samsudin. Sony berambut lurus dan berkulit cokelat, tetapi badannya kurus. Peran Sony adalah membantu Samsudin membuat miras oplosan.

3 Uwa

Uwa merupakan warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Perawakan Uwa berisi, rambutnya lurus, dan berkulit cokelat. Uwa diketahui bersuku Sunda dan perannya sama seperti Sony, yaitu membantu Samsudin membuat miras oplosan.

4. Asep alias Emplud

Asep berasal dari Citaman, Nagreg, Kabupaten Bandung. Rambut Asep lurus serta berkulit cokelat. Asep dari suku Sunda dan perannya menjual miras oplosan di wilayah Nagreg. (dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads