Fadli Zon menyebut kecelakaan ini setidaknya memberikan dua peringatan bagi Indonesia.
"Saya kira ini satu konfirmasi bahwa memang telah banyak tenaga kerja dari China yang masuk ke Indonesia. Tidak jelas juga statusnya mana yang legal dan ilegal. Karena kan pemerintah memberikan bebas visa," jelas Fadli kepada wartawan, Jumat (20/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita perlu periksa apakah bebas visa untuk pariwisata itu apakah betul tidak disalahgunakan untuk bekerja," sebut Fadli.
Peringatan kedua yang dimaksud Fadli terkait penerbitan Perpres tentang Penggunaan TKA oleh Presiden Joko Widodo. Fadli menyebut perpres itu harus segera dicabut karena mengancam tenaga kerja lokal.
"Menurut saya, perpres (TKA) itu harus ditinjau ulang. Dicabutlah. Presiden jangan mengkhianati tenaga kerja lokal yang memang butuh pekerjaan," ucapnya.
Lewat kejadian ini, Jokowi seharusnya sadar bahwa sudah terlalu banyak TKA yang bekerja di Indonesia. Terlebih, sebut Fadli, tak ada klasifikasi yang jelas soal jenis TKA yang bisa masuk ke Indonesia dalam Perpres 20/2018 itu.
"Masak sekarang di saat orang susah cari pekerjaan kok presiden mengeluarkan perpres untuk memberikan 'karpet merah' dan jalan pintas bagi tenaga kerja asing masuk," tutur Waketum Gerindra itu.
"Ini kan melukai warga negara kita sendiri yang mau bekerja. Apalagi tenaga kerja itu bisa tenaga kerja yang bukan skilled khusus gitu. Kecuali memang ada skill khusus yang kita tidak punya ahlinya bolehlah," tutup Fadli.
Pagi tadi, helikopter milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) yang mengangkut WN China jatuh di Morowali, Sulawesi Tengah. Helikopter jatuh saat akan mendarat.
Helikopter mengangkut enam penumpang dan dua kru. Satu karyawan PT IMIP tewas dalam kejadian ini. Sedangkan keenam penumpang yang merupakan WN China selamat. (tsa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini