Sementara itu, Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi yang memiliki jumlah penderita bibir sumbing tertinggi di Indonesia, yakni 8,6% atau 6-9 per 1.000 penduduk. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Maka diperlukan perhatian lebih dari berbagai kalangan.
Menanggapi hal tersebut, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk bekerja sama dengan Rumah Sakit St. Carolus Borromeus Kupang dan Yayasan Sinar Pelangi menggelar operasi bibir sumbing gratis bagi masyarakat kurang mampu di Kupang. Nantinya 30 pasien bibir sumbing akan menjalani operasi di RS St. Carolus Borromeus. Proses operasi akan ditangani oleh tim bedah plastik Yayasan Sinar Pelangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir pada acara ini di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Kupang Ari Wijana, Anggota DPRD Provinsi NTT Anton Belle, Ketua Persatuan Dharma Karya Kesehatan Indonesia (Perdhaki) Wilayah Keuskupan Agung Kupang Romo Ambrosius Ladjar, dan Ketua Yayasan Elisabeth Gruyters Sr. Tavi, CB.
Di kesempatan yang berbeda, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan Sido Muncul telah mengadakan berbagai kegiatan CSR, seperti operasi katarak gratis, pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis untuk murid SD, mudik Lebaran gratis, bantuan bencana alam, dan bantuan biaya hidup.
"Untuk operasi bibir sumbing gratis ini merupakan kali pertamanya bagi Sido Muncul. Bantuan ini akan kami fokuskan bagi penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kami juga berharap semoga operasi berjalan lancar, pasien-pasien dapat kembali tersenyum, serta percaya diri untuk bersosialisasi," ujar Irwan dalam keterangan tertulisnya. (ega/ega)