"Kami selalu yakin. Apalagi Jabar (yang) elektabilitas tinggi biasanya nggak menang. Jadi beda, tergantung figur. TB kan baru," kata Sukur di Hotel Harris Suites fX Sudirman, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Ia yakin pasangan TB Hasanuddin-Anton bisa membawa dampak positif bagi PDIP dalam mengikuti Pileg dan Pilpres 2019. Saat ini, sebut Sukur, seluruh jajaran PDIP di wilayah Jabar terus bergerak demi kemenangan TB Hasanuddin-Anton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keyakinan Sukur akan kemenangan TB Hasanuddin-Anton lantaran pasangan ini berasal dari kalangan militer dan penegak hukum. Menurutnya, kombinasi TNI-polisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jabar.
"Tentu Pilkada Jabar itu menjadi wajah kekhawatiran kami, selama ini kita lihat pilkada mana pun tidak pernah bergabung antara tentara dan polisi. Tetapi PDIP menunjukkan bahwa partai ini adalah rumah bagi warga negara dari berbagai latar belakang," jelasnya.
Indo Barometer merilis survei elektabilitas pasangan di Pilgub Jawa Barat 2018. Dalam pertanyaan tertutup simulasi surat suara, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berhasil mengungguli tiga pasangan lain yang ikut berkontestasi di Pilkada Jabar 2018.
Survei dilakukan di seluruh wilayah Jabar, meliputi 27 kabupaten/kota pada 20-26 Maret 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.
Margin of error sebesar +- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Pilihan pasangan cagub-cawagub Jabar dalam simulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 36,7%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 31,3%
Sudrajat-Ahmad Syaikhu 5,4%
TB Hasanuddin-Anton Charliyan 3,4%
Tidak tahu/tidak jawab 23,3% (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini