Pengalaman itu dikisahkan oleh salah satu calon masinis bernama Indri Yulia (23). Indri awalnya mengungkapkan bahwa tak ada perbedaan latihan untuk laki-laki dan perempuan. Mereka saat itu latihan di Malaysia.
"Kita juga dijadikan sampling jadi ketika ada sesi angkat tangga darurat, kalau di Malaysia beratnya 40 kilogram. Perempuan itu disuruh angkat sambil jalan di satu kereta. Apabila kuat berarti laki-laki pasti kuat. Jadi nggak ada perbedaan sama sekali baik fisik atau apapun," ujar Indri saat berbincang di Kantor MRT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika menghadap failure itu mental juga diuji di situ karena ilmu nggak ada apa-apanya ketika panik," ucapnya.
Pengalaman itu diamini oleh calon masinis lainnya, Nindya Larasyuniati (22). Selama di Malaysian mereka mendapat pelatihan teori dan praktek.
Ada pengalaman menarik saat praktek yang dialami calon masinis lainnya, Tiara Alicia Fitri (21). Saat itu, MRT yang dikendalikannya mengalami gangguan sehingga tidak dapat beroperasi secara otomatis dan harus dioperasikan dengan teknik manual.
"Saya pernah kendalikan MRT di Lampang, Malaysia itu otomatis ya dan saat itu kereta itu benar-benar lagi ada gangguan, terus saya ditenangkan oleh pihaknya sama masinis mentornya dibilang jangan panik," tutur Tiara.
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini