"Kepada para siswa yang belum diterima melalui SNMPTN 2018 masih mendapat kesempatan mengikuti SBMPTN 2018, yang pendaftarannya akan ditutup pada 27 April 2018," kata Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Prof Dr Ravik Karsidi di gedung Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
Baca juga: Ini Daftar Nama Siswa yang Lolos SNMPTN 2018 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi SBMPTN, ujian tulis terdiri dari Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Soal-soal kedua jenis ujian itu pun akan disesuaikan dengan kaidah pengembangan tes.
"Ujian tulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan dasar yang dapat memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking)," tulis panitia SBMPTN di laman resminya.
Higher order thinking skills atau HOTS sebetulnya sudah disisipkan sedikit di ujian nasional tingkat SMA/sederajat tahun ini. Namun di ujian nasional baik berbasis kertas maupun komputer, jumlahnya tak lebih dari 15%.
"Tahun ini (ujian nasional) mulai disisipkan soal-soal untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (higher order thinking skills). Tetapi jumlahnya kurang dari 15 persen. Jadi mestinya soal yang bertingkat kesulitan ringan dan sedang jauh lebih banyak," kata Mendikbud Muhadjir Effendy kepada detikcom, Selasa (17/4).
Mengenai soal-soal HOTS ini rupanya sempat dikeluhkan oleh para peserta UNBK karena dianggap sulit. Padahal di UNBK, jenis soal HOTS tak lebih dari 15%.
Sementara itu, soal-soal di SBMPTN bakal lebih banyak yang berjenis HOTS. Ini berarti SBMPTN bakal dinilai lebih sulit dari UNBK.
Apa itu HOTS?
Higher order thinking skills pernah dikemukakan oleh seorang penulis sekaligus assosiate professor dari Duquesne University bernama Susan M Brookhart dalam bukunya, 'How to Assess Higher-order Thinking Skills in Your Classroom' (2010). Dia mendefinisikan model ini sebagai metode untuk transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Merujuk pada jurnal berjudul 'Higher Order Thinking Skills' karya FJ King PhD, Ludwika Goodson PhD, dan Faranak Rohani PhD di Center for Advancement of Learning and Assessment, HOTS merupakan perpaduan empat hal, yakni kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan berargumen, serta kemampuan mengambil keputusan.
HOTS tak sekadar model soal, tapi juga mencakup model pengajaran. Model pembelajaran harus mencakup kemampuan berpikir, contoh atau pengaplikasian pemikiran, dan diadaptasikan dengan kebutuhan siswa yang berbeda-beda.
Ada pula model penilaian dari HOTS yang mengharuskan siswa tak familiar dengan pertanyaan atau tugas yang diberikan. Ini dimaksudkan agar siswa memiliki cukup pengetahuan awal untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Jadi, persiapkan dirimu lebih baik lagi untuk menghadapi SBMPTN! (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini