"Kami sudah tutup dari tanggal 15 April, hari Minggu," kata staf Humas Diskotek Exotic Tete Martadilaga saat dihubungi detikcom lewat telepon, Rabu (18/4/2018).
"Kan kami disuruh berbenah diri dan menutup secara mandiri, ya kita ikutinlah, kita tutup duluan sebelum batas waktu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Tete menyesalkan pencabutan izin usaha Diskotek Exotic oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP). Dia mengatakan pihaknya sama sekali tidak diberi kesempatan membela diri. Dia membantah ada peredaran narkoba di tempatnya.
"Kalau narkoba dari Exotic itu sudah steril, nggak ada barang-barang gituan. Tapi nggak tahu kalau tamu dari luar, mungkin mereka make dari luar terus masuk ke dalam, kan kita nggak bisa mantau itu. Jadi kalau untuk narkoba kita sterillah, kita jamin nggak ada. Sekuriti kita ketat kok itu. Tamu diperiksanya kan pakai jaket nggak boleh, tas harus dititip, rokok-rokoknya pun kita geledah, takut ada narkobanya," jelasnya.
Tete mengatakan, karena pengawasan ketat itu, pihaknya bahkan mengalami kerugian. Pengunjung di Diskotek Exotic turun drastis sejak tahun lalu.
"Jadi ya kita terima risiko. Karena terlalu ketat kita droplah mulai dari 2017, menurun sekitar 70 persen pengunjung," ucapnya. (hri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini