Kemendikbud sengaja menyisipkan soal untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Namun, kata Muhadjir, jumlahnya tak banyak.
"Tahun ini mulai disisipkan soal-soal untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (higher order thinking skills). Tetapi jumlahnya kurang dari 15 persen. Jadi mestinya soal yang bertingkat kesulitan ringan dan sedang jauh lebih banyak," kata Muhadjir kepada detikcom, Selasa (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tak semua siswa menyatakan soal UNBK sulit. Namun kritik para siswa yang disampaikan lewat media sosial itu tetap menjadi perhatian Kemendikbud.
"Banyak itu relatif. Sekarang belum bisa diketahui berapa persen dari 1.533.937 siswa yang ikut UN yang mengalami kesulitan. Kalau yang dijadikan dasar tulisan di medsos, sebetulnya tidak banyak. Hanya memang bikin heboh saja," tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Muhadjir mengatakan pemerintah tengah berusaha menaikkan peringkat sistem pendidikan di Indonesia. Dia mengatakan selama ini standar soal yang dibuat di Indonesia masih rendah.
Dimasukkannya soal kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah salah satu langkah untuk mencapai hal itu. Dia ingin generasi milenial memiliki mental yang kuat dan kemampuan berpikir yang juga punya standar bersaing dengan dunia global.
"Kalau kita ingin bangsa Indonesia masa depan adalah bangsa besar dan maju, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi di setiap kesempatan, ya generasi milenialnya harus punya karakter kuat, mampu memasuki arena persaingan tingkat tinggi, serta tidak lembek dan cengeng," ujarnya.
Terkait curhat ini, Komisi X DPR RI berencana menggelar rapat bersama Kemendikbud, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Muhadjir mengatakan Kemendikbud akan datang untuk membahas hal itu.
"Rapat dengan Komisi X itu pasti (datang). Beliau kan mitra kami. Begitu juga evaluasi, ada keluhan atau tidak, pasti akan selalu dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, banyak siswa yang mengeluhkan sulitnya soal UNBK. Di antara mereka ada yang menyampaikan curhat lewat media sosial. Keluhan itu mereka sampaikan di kolom komentar instagram yang berkait dengan Kemendikbud, seperti @kemdikbudri dan @pustektekkom_kemdikbud. Di antara mereka banyak mengeluhkan sulitnya soal di pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Mereka menganggap soal yang diberikan tidak kontekstual dan aplikatif. (jbr/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini