Moeldoko Kritik Ceramah Politik Eggi Sudjana di Masjid

Moeldoko Kritik Ceramah Politik Eggi Sudjana di Masjid

Ray Jordan - detikNews
Senin, 16 Apr 2018 12:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai ceramah Eggi Sudjana soal 'Presiden bikin rakyat miskin' di masjid kurang tepat. Moeldoko mengimbau semestinya masjid dijadikan tempat menyiarkan kesejukan.

"Saya kira kurang tepatlah, kalau di masjid kan tempat syiar agama, menebarkan kesejukan, bukan menebarkan hal-hal yang berbau itu. Jadi bingung masyarakat," ujar Moeldoko kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).


Dalam ceramahnya di mimbar, Eggi menyinggung SDA yang dikuasai oleh asing. Moeldoko menganggap pernyataan Eggi tidak logis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SDA dikuasai asing kan dari dulu, ngomongnya nggak logis, ada data-data kita bicara, dan ada gini ratio-nya sudah mulai menurun," ujar Moeldoko.


Eggi, yang merupakan anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212, memberikan ceramah tersebut di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, Minggu (15/4). Eggi kemudian menegaskan kritik itu juga menyasar DPR.

"Jadi yang pertama, statement saya yang membuat 'presiden yang membuat rakyat miskin' itu bersama DPR. Kenapa? Karena menurut UUD '45 pasal 5 ayat 1, Presiden itu membuat hukum bersama DPR," ujar Eggi dalam perbincangan.

Eggi lalu berbicara mengenai fenomena kemiskinan yang ada di masyarakat. Menurut Eggi, yang terjadi saat ini adalah kemiskinan struktural.

"Kemiskinan struktural, karena kebijakan itu terjadi karena secara struktur, baik itu Presiden maupun DPR. Itu yang saya pertanyakan," ujar Eggi.

[Gambas:Video 20detik]

(jor/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads