PAN: Amien Rais Bicara dalam Konteks Tauhid Islam Sesuai Alquran

PAN: Amien Rais Bicara dalam Konteks Tauhid Islam Sesuai Alquran

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 13 Apr 2018 22:45 WIB
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta -

Anggota Wanhor PAN Dradjad Wibowo angkat bicara tentang pernyataan Amien Rais soal partai setan dan partai Allah yang jadi kontroversi. Seperti apa penjelasannya?

"Yang disampaikan Pak Amien itu adalah dalam konteks tauhid Islam sesuai Alquran. Bukan dalam konteks parpol," kata Dradjad dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (13/4/2018).

Dradjad kemudian berbicara panjang-lebar tentang maksud dan rujukan pernyataan Amien Rais yang membuat elite parpol pendukung Jokowi di Pilpres 2019 seperti NasDem heran dan sedih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rujukan Pak Amien adalah kata hizballaah dari Al-Maidah ayat 56," kata Dradjad.

"Alquran terjemahan Kementerian Agama mengartikannya sebagai 'pengikut (agama) Allah'. Kata 'hizb' ini bisa diartikan sebagai golongan, kelompok, grup, atau partai. Namun kata 'partai' ini tidak otomatis berarti partai politik. Al-Maidah 56 juga menegaskan bahwa hizballaah itu adalah orang-orang yang menang," imbuhnya.

"Lawannya adalah hizbasy syaithan, ada di surat Al-Mujaadilah ayat 19. Dalam Alquran terjemahan Kementerian Agama, hizbasy syaithan ini diartikan sebagai 'golongan setan'. Merekalah yang merugi. Apa ciri-ciri keduanya? Silakan baca sendiri Al-Maidah 55-56 dan Al-Mujaadilah 19," imbuh Dradjad.


Dradjad menuturkan Amien sama sekali tak membagi parpol menjadi partai Allah dan partai setan. "Tidak ada kata-kata parpol dalam ucapan beliau. Beliau menyebut partai, itu artinya kelompok atau golongan. Lebih besar dan lebih luas dari sekadar partai politik," katanya.

"Sebagai bukti, lihat kutipan Pak Amien berikut: 'Bukan hanya PAN, PKS, dan Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah.' Lihat juga kutipan berikut: 'Orang-orang yang anti-Tuhan itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan,'" sambungnya.


Dradjad menegaskan lagi bahwa yang dimaksud Amien dengan kata 'partai' itu adalah 'kelompok' atau 'golongan/pengikut', bukan partai politik. Hal ini juga berlaku untuk istilah 'partai besar'.

"Karena itu, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya mengajak kita semua melihat hal ini dari kacamata tauhid Islam. Bukan kacamata partai politik. Sehingga tidak perlu terjadi kontroversi terkait hal ini," ajaknya.

Sebelumnya, diberitakan
Amien Rais, yang juga Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212, berbicara tentang partai setan dan partai Allah saat memberi tausiah setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

"Orang-orang yang anti-Tuhan itu otomatis bergabung dalam partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.

Amien tak membeberkan partai apa saja yang masuk kategori partai setan. Ditanya seusai acara, Amien menyatakan yang dimaksudnya adalah cara berpikir, bukan partai dalam konteks politik praktis.

Pernyataan Amien ini jadi kontroversi. Sekjen Partai NasDem Johny G Plate mengaku bingung dan sedih mendengar pernyataan Amien. Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku kesulitan mengikuti loncatan pemikiran eks Ketua MPR itu.

(van/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads