Mahasiswa UNM 'Kudeta' Acara Pembentukan Ikatan Orangtua

Mahasiswa UNM 'Kudeta' Acara Pembentukan Ikatan Orangtua

- detikNews
Selasa, 05 Jul 2005 10:58 WIB
Makassar - Sudah bukan rahasia lagi, aksi mahasiswa Makassar seringkali berlangsung 'seru'. Misalnya pada Selasa (5/7/2005) ini bertempat di kampus Universitas Negeri Makasssar (UNM), Jl Andi Pettarani.Aksi ini dimotori aktivis BEM setempat pukul 10.30 Wita. Aksi dipusatkan di Aula Amanagappa yang berada di lingkungan kampus. Saat itu di aula tengah terjadi pertemuan pihak pengelola kampus dengan 250-an orangtua mahasiswa baru yang dijaring lewat jalur khusus.Tujuan pertemuan ini adalah pembentukan Ikatan Orangtua Mahasiswa alias Ikoma. Rektor UNM Idris Syarief juga dijadwalkan memberikan sepatah dua patah kata. Baru acara dibuka beberapa saat --kebetulan rektor belum hadir-- seratusan aktivis BEM yang mengenakan jas almamater oranye berdatangan.Mereka mendadak menerobos sehingga membuat panitia acara tak bisa berbuat banyak. Mahasiswa merangsek ke dalam aula sambil mendobrak pintu. Mereka bahkan mengambil alih mik yang sebelumnya dipakai "halo-halo" panitia.Akhirnya, "pimpinan" acara jatuh ke tangan mahasiswa. Mereka sibuk berorasi. Tujuannya satu, menentang pembentukan Ikoma. Bagi mereka, Ikoma nantinya hanya jadi alat legitimasi kampus untuk memeras para mahasiswa dan orangtuanya. Mahasiswa nantinya diminta setor aneka iuran lewat Ikoma.Selain menggunakan mik utama, mahasiswa juga berorasi lewat megafon yang mereka bawa. Suasana aula jadi hingar-bingar. Para orangtua mahasiswa baru yang hadir tidak terlalu terganggu dengan aksi itu. Mereka tidak takut, malah ada yang tertawa-tawa geli. Bisa jadi aksi itu malah menjadi tontonan menarik bagi mereka.Selain memprotes Ikoma, para aktivis BEM juga menolak kenaikan SPP. Semula, SPP dipatok Rp 375 ribu per semester. Tapi kali ini meroket 50 persen menjadi Rp 560 ribu per semester.Setelah 30 menit 'kudeta', mahasiswa mengalihkan aksinya ke Gedung Rektorat UNM. Di situ mereka kembali berorasi meminta bertemu Rektor Idris Syarief.Setelah berjuang beberapa menit, para mahasiswa diizinkan berdialog dengan rektor di ruangannya. Hingga pukul 12.00 Wita, pertemuan tertutup itu masih berlangsung. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads