Nenek itu berpotongan rambut sebahu dan berkacamata. Nenek itu memakai kemeja bermotif bunga-bunga dan celana panjang selutut berwarna cokelat.
Dia jongkok di kursi bagian belakang dan dekat jendela. Dia memprotes ketika petugas mengarahkan kamera ke arah wajahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kagak Bu, saya cuma mau nyuruh Ibu duduk aja. Bahaya," kata petugas tersebut.
![]() |
Namun nenek itu malah menimpali petugas dengan makian dan amarah. Petugas itu kemudian bertanya di mana nenek tersebut turun.
"Ibu mau turun ke mana?" tanya petugas itu.
"Nggak usah tanya," jawab sang nenek.
"Saya mau bantu Ibu doang?" ujar petugas tersebut.
"Nggak usah. Aku nggak perlu bantuanmu," tukas si nenek.
Meski si nenek berkeras tak butuh bantuan, petugas itu tak berhenti bertanya tujuan nenek itu pergi. Petugas menerangkan bus TransJakarta itu akan berhenti di Halte Harmoni.
"Ini tujuan akhir Harmoni. Ibu mau turun di Harmoni atau di Juanda?" tanya petugas.
"Tidak usah, tidak usah tanya, kamu," jawab si nenek.
"Ini tujuan akhir Harmoni lho," ujarnya.
"Ya udah," jawabnya.
Nenek ini sadar bahwa dirinya direkam karena kamera si petugas terus mengarah ke wajahnya. Dia pun mengingatkan petugas agar tidak merekam wajahnya.
"Ini motret gua timpuk lo. Nggak usah motret-motret!" ujar nenek itu.
"Kagak Bu, HP saya memang gini-gini," jawab petugas sambil menggoyang-goyangkan kameranya ke atas dan bawah.
Saksikan video 20Detik untuk melihat nenek-nenek yang marah dalam TransJakarta di sini:
Ketika dimintai konfirmasi, pejabat humas PT TransJakarta Wibowo belum bisa memastikan kapan video tersebut diambil. Wibowo menduga TransJakarta itu bertrayek Pulogadung-Harmoni.
"Mungkin itu koridor 2, Pulogadung-Harmoni, karena petugas menanyakan ibu itu turun di Juanda atau Harmoni, dan latar belakangnya terlihat Stasiun Gambir," kata Wibowo saat dimintai konfirmasi, Kamis (12/4/2018).
Dia mengatakan petugasnya telah menginformasikan bahaya jongkok di kursi. Dikhawatirkan penumpang akan jatuh ketika bus mengerem atau berhenti.
"Petugas memberi tahu dengan sopan kepada pelanggan untuk duduk yang benar. Tidak boleh jongkok karena akan membahayakan pelanggan," terangnya.
"Kalau kursi itu tentu duduk, kalau jongkok tidak di atas kursi. Kalau bus berhenti nanti jatuh kan membahayakan keselamatan," pesan Wibowo. (ams/imk)