"Menentukan cawaprespres ini sebuah dilema bagi Prabowo dan Jokowi. Tetapi bagi Prabowo menjadi lebih krusial karena di survei belakangan popularitasnya hanya berkisar 20-25 persen," kata Arya kepada detik.com, Rabu (11/4/2018).
Popularitas Prabowo saat ini terpaut setengahnya dari Jokowi yang mencapai 50-55 persen. Kenyataan itu dipersulit dengan terbatasnya sosok yang dinilai layak menjadi cawapres.
PKS yang selama ini kerap berkoalisi dengan Gerindra telah jauh hari menyodorkan 9 nama untuk dipertimbangkan sebagai capres maupun cawapres, diantaranya Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Anis Matta, Sohibul Iman (presiden PKS), dan Hidayat Nur Wahid (wakil ketua MPR).
"Setiap sosok ini harus dipertimbangkan baik-baik, mana yang dapat menambah raupan popularitas. Jangan sampai tokoh tersebut cocok dan populer namun tidak mendongkrak raupan suara," kata Arya.
Sementara di internal Gerindra mencuat nama Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal (PUrn) Gatot Nurmantyo. Bagi Arya, kedua nama itu cukup memiliki popularitas tapi basis pendukungnya tak beda jauh dengan basis pendukung Prabowo sehingga tidak memberikan dampak kenaikan popularitas yang besar. Selain itu, Gerindra tentu tak mungkin mengajukan satu paket calon karena harus berkoalisi dengan partai lain.
Karena itu, Prabowo perlu mempertimbangkan figur popular yang memiliki basis pendukung yang tidak sama dengannya. Nama-nama seperti Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) cukup potensial karena memiliki basis pendukung berbeda. Tetapi, kata Arya, tentu saja ada tawar menawar politik lebih pelik untuk dua nama ini.
Peluang Muhaimin menerima pinangan Prabowo akan terbuka lebar bila Jokowi tak meliriknya sebagai cawapres. Selama ini, Muhaimin diketahui sebagai figur pertama yang gencar mengkampanyekan diri lewat media sosial dan media lainnya sebagai cawapres. Seorang pengurus PKB pernah melontarkan semacam ancaman, bila Jokowi tak menghargai upaya Muhaimin tersebut, suara dukungan PKB akan dialihkan kepada Prabowo. (ayo/jat)