"Sekarang sih sudah pindah di Rumah Susun Benhil, Pejompongan, jadi ke arah Benhil. Itu sudah pindah ke sana barusan. Yang bantu itu yayasan," kata ibunda Alpin, Lasmawati, kepada detikcom saat ditemui di sekolah Alpin di SDN Kebon Kacang 02 Petang, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum (barang-barang belum dipindahkan). Katanya nanti mau dibawa dan dibiayain dia (yayasan). Hari ini tinggalnya di sini, sudah nggak jauh lagi," ujarnya.
Alpin awalnya memang tinggal di Tanah Abang sehingga jarak rumah dan sekolahnya tidak jauh. Namun, 8 bulan lalu, Alpin dan keluarganya pindah ke Parungpanjang.
![]() |
Setelah pindah, Alpin harus berjalan kaki dan naik KRL dari Parungpanjang selama 2 jam untuk bersekolah di Tanah Abang. Seorang pengguna media sosial yang bertemu Alpin di KRL lalu mengunggah cerita itu ke Facebook dan viral.
Ada alasan tersendiri mengapa Alpin tetap bersekolah di Tanah Abang, padahal keluarganya pindah rumah ke Parungpanjang. Lasmawati khawatir harus membayar lebih uang sekolah.
"Ya kan takutnya (pindah sekolah) bayar," kata Lasmawati.
"Lagi pula dia (Alpin) temannya di sini banyak dan keluarganya di sini banyak. Neneknya juga ada di sini. Ya gimana ya, biar ngumpul saja begitu," sambungnya. (imk/imk)