Tapi dia mengingatkan agar upaya pemimpin negara ini mendekati ulama dilakukan dengan cara tulus dan ikhlas. "Misalnya sekarang pemerintah dekat dengan ulama, harus terbaca keikhlasannya," kata Aa Gym.
Memang tingkat ketulusan dan keikhlasan itu, kata Aa Gym, tak bisa dinilai. Namun minimal bisa dirasa dan dibaca dari konsistensi dan cara pemerintah dengan tidak membeda-bedakan dasar keilmuan ulama yang didekati. "Baik (ulama) yang pro maupun tidak pro semua adalah aset bangsa jadi harus dirangkul," begitu kata Aa Gym.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus terus saling mengingatkan," kata Aa Gym.
Ulama, kata Aa Gym, perlu diberikan akses untuk mengingatkan umara dan umat. Kalau pun umara ingin mendapatkan masukan dari ulama harus dengan jujur.
Aa Gym menyarankan agar Presiden Jokowi memiliki teman ulama yang bisa diajak bicara dari hati ke hati tanpa perlu diwartakan di media. "Beliau (Jokowi) juga bisa mendengar dengan hati ketulusan tanpa kepentingan apa pun kecuali kebaikan. Juga ulamanya bisa menyampaaikan nasihat dengan tulus," kata dia.
Tonton videonya di bawah ini:
(erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini