"Meski tidak sebesar Indonesia tapi Ghana menjadi negara produsen kelapa sawit. Kita sampaikan kelapa sawit sedang menghadapi banyak sekali kampanye negatif dan tidak ada cara lain bagi negara produsen kelapa sawit untuk bersatu menghadapi kampanye negatif tersebut," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (11/4/2018).
Indonesia juga mengajak Ghana tergabung dalam organisasi negara penghasil kelapa sawit, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Ghana, menurut Ratna, berjanji mempertimbangkan ajakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno sempat memamerkan kain yang diperoleh dari pemerintah Ghana Foto: Muhammad Fida/detikcom |
"Ghana akan mempertimbangkan secara positif partisipasinya dalam CPOPC," jelasnya.
Ratna mengatakan pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai lebih dari 7 persen. Menurutnya, Ghana sedang gencar membangun jutaan rumah dan memerlukan investor.
"Dengan pertumbuhan ekonomi cukup bagus. Maka Ghana melakukan juga pembangunan infrastruktur antara lain proyek yang dinamakan Satu Juta Rumah, One Million Houses Project. Tadi kita sampaikan salah satu BUMN kita tertarik untuk berpartisipasi," terangnya.
Usai pertemuan dengan Ghana, Retno sempat memamerkan kain yang diperoleh dari pemerintah Ghana yang diwakili Wakil Menteri Pangan dan Pertanian Kennedy Osei Nyarko.
"Ini sebagai bentuk persahabatan Indonesia dan Ghana. Makanya saya pakai untuk menghormati bahwa inilah bentuk persahabatan yang diberikan oleh wakil menteri," terang Retno. (fdu/hri)












































Retno sempat memamerkan kain yang diperoleh dari pemerintah Ghana Foto: Muhammad Fida/detikcom