Pemprov DKI Tanam Mikrocip di Kuda di Jakarta

Pemprov DKI Tanam Mikrocip di Kuda di Jakarta

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 12:56 WIB
Pemprov DKI Tanam Mikrocip di Kuda di Jakarta
Kuda di Jakarta ditanam mikrocip. (Foto: dok. Sudin KPKP Jakarta Barat)
Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mengawasi kuda di Jakarta, termasuk kuda penarik delman, dengan cara menanam mikrocip. Lewat cara ini, populasi dan data kesehatan kuda bisa dipantau.

"Mikrocip itu ditanam di bawah kulit. Nanti ada card reader-nya. Nanti bisa dibaca," ucap Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat, Marsawitri Gumay, saat dihubungi detikcom, Rabu (11/4/2018).

Marsawitri mengatakan pemasangan mikrocip pada kuda ini terkait pengendalian kuda di Jakarta. Program ini sudah dilakukan sejak 15 Februari sampai 2 September 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasangan mikrocip di kuda ini untuk pengawasanPemasangan mikrocip di kuda ini untuk pengawasan. Kuda di Jakarta ditanam mikrocip. (Foto: dok. Sudin KPKP Jakarta Barat)


Mikrocip yang ditanam ini berfungsi memberi data kuda tersebut. Lewat cara ini, populasi kuda juga bisa diketahui.

"Pemasangan mikrocip identitas kuda ini akan memudahkan dalam proses pengawasan dan pengendalian kuda yang ada di wilayah Jakbar," kata Marsawitri.

Sudin KPKP Jakarta Barat mendata ada 97 ekor kuda yang telah dipasang mikrocip. Sebanyak 97 ekor kuda ini bisa masuk ke lokasi wisata, seperti Monas.


"Sebanyak 97 kuda itu milik perorangan. Pokoknya ada kuda di Jakarta Barat kita kasih mikrocip. Yang peternakan itu sudah pasang sendiri, tidak dibantu. Semua kuda itu tidak jadi delman. Namun sebagian besar memang jadi delman," kata Marsawitri.

Pemprov DKI Tanam Mikrocip di Kuda di JakartaKuda di Jakarta ditanam mikrocip. (dok. Sudin KPKP Jakarta Barat)

Selama ini, Sudin KPKP Jakarta Barat cukup kesulitan mengawasi kuda. Dengan adanya pemasangan mikrocip ini, pengawasan dinilai jadi lebih mudah, termasuk pengawasan terhadap kuda-kuda penarik delman di tempat wisata, seperti Monas.

"Jadi Monas kan sudah steril juga. (Kuda) yang masuk ke sana sudah didata. Dan ada datanya, terus ada surat kesehatan sudah kita periksa. Dan ada surat pakai mikrocip. Teman-teman Monas nanti periksa, masuk dari mana, terus ada lembar kertas identitas sudah terdata, ada mikrocip," kata Marsawitri.

Marsawitri menambahkan penyakit pada kuda tidak perlu dirisaukan. Penyakit pada kuda tidak menular ke manusia.

"Tidak membahayakan ke orang. Paling penyakit (kuda) luar seperti luka, korengan," ucapnya. (aik/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads