PKB Tepis Dukungan 'Bersyarat' untuk Jokowi di Pilpres 2019

PKB Tepis Dukungan 'Bersyarat' untuk Jokowi di Pilpres 2019

Zunita Amalia Putri - detikNews
Selasa, 10 Apr 2018 21:45 WIB
Daniel Johan (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan membantah dukungan dari partainya ke Presiden Joko Widodo bersyarat. Ini terkait posko yang dibangun Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yakni JOIN (Jokowi-Cak Imin).

"Ini sama sekali nggak transaksional. Transaksional kan kalau ada urusan uang, tapi persoalan partai harus menempatkan kader, ya apa itu transaksional? Kalau nggak gitu, jangan berpartai. Pak Jokowi kan kader PDIP, itu transaksional nggak? Gitu," ujar Daniel kepada wartawan di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

"Kita bicara dalam konteks di luar kepentingan persoalan bangsa, ideologi bagaimana membangun demokrasi, bagaimana peran partai terhadap kemajuan bangsa," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski begitu, dukungan PKB untuk Jokowi baru benar-benar bisa dipastikan bila Cak Imin dipilih sebagai cawapres. Hingga saat ini PKB belum menyatakan sikap resminya.

"Kalau Jokowi-Cak Imin, iya (PKB resmi akan dukung Jokowi), iya," sebut Daniel.

PKB masih menunggu masukan dari para ulama soal sikap resmi partai pada Pilpres 2019. Daniel menyebut ulama sudah menitipkan pesannya.

"PKB saat ini yang penting bergerak saja dengan seperti sukarelawan JOIN, Jokowi-Cak Imin, itu lebih konkret sebenarnya. Karena bagaimanapun, partai yang sudah deklarasi saat ini juga masih bisa berubah sampai 4 Agustus," urai Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.


Sebelumnya, beberapa partai mengatakan deklarasi JONI merupakan bentuk syarat PKB dalam mendukung Jokowi pada Pilpres mendatang. Salah satu partai yang mempertanyakan manuver Cak Imin adalah PPP.

"Artinya, apakah kalau nantinya Pak Jokowi dan parpol koalisi sepakat cawapresnya bukan Cak Imin, dukungan itu akan tetap atau berubah?" ujar Sekjen PPP Arsul Sani.

Dia menuntut jawaban secara terbuka dari Cak Imin soal maksud deklarasi JOIN. Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah bahkan meminta Cak Imin berkaca dulu sebelum mengajukan diri sebagai cawapres Jokowi.

"Cak Imin coba berkaca dulu apakah sudah pantas diduetkan dengan Jokowi," kata Inas Nasrullah kepada wartawan, Selasa (10/4/2018).

Inas menilai deklarasi Cak Imin itu menunjukkan ambisi yang berlebihan. Dia menuding Cak Imin sengaja menggunakan kesempatan itu untuk mendongkrak popularitas demi kontestasi Pilpres 2024. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads