"Saya belum tahu (hasil tes urine). Kalau positif, saya (bawa anak untuk) rehab," kata Henry saat dihubungi detikcom, Selasa (10/4/2018).
Henry mengakui bahwa anaknya sempat dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan narkoba. Namun Henry mengaku saat ini dia tidak mengetahui keberadaan anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal hasil tes urine yang positif, Henry mengaku belum mengetahuinya. Dia juga tidak mencoba mencari tahu ke polisi terkait hasil pemeriksaan anaknya itu.
"Biarkan polisi berproses dulu," ucapnya.
Henry menjelaskan, dirinya memang meminta polisi untuk membawa anaknya guna pemeriksaan urine. Hal ini dia lakukan setelah mendengar rumors bahwa anaknya mengkonsumsi narkoba.
"Saya minta tolong (ke polisi), mereka (polisi) tahulah karena anak saya, supaya dengan cara kalian bawa, saya minta kepada polisi untuk bawa anak sendiri," tuturnya.
Henry mengakui jika anaknya ini memang sebelumnya pernah mengkonsumsi narkotika. Anaknya itu juga sempat menjalani rehabilitasi karena mengkonsumsi narkotika ini.
"Karena stigma terhadap dia kalau dirunut ketika SMA pernah kena narkoba dan direhab, itu cerita 20 tahun lalu, tahun 1998. Sekarang anak saya umurnya 38 tahun," tuturnya.
Tapi belakangan ini, Henry mendengar anaknya kembali memakai narkotika. Sebagai public figure dan sekaligus pegiat antinarkoba, Henry ingin meyakinkan dirinya soal rumors itu.
"Ya mungkin orang mengkaitkan, tapi kita tidak tahulah. Ini tidak bisa kita biarkan, makanya sama meminta polisi untuk memeriksanya," tuturnya.
(mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini