Puan Gandeng Google Cultural Institute untuk Lindungi Hak Cipta di RI

Puan Gandeng Google Cultural Institute untuk Lindungi Hak Cipta di RI

Aditya Mardiastuti - detikNews
Selasa, 10 Apr 2018 16:10 WIB
Menko PMK Puan Maharani berkunjung ke Google Cultural Institute (Foto: dok. Kemenko PMK)
Paris - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani terus berupaya melindungi hak cipta karya seni dan warisan budaya di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Puan menggandeng Google Cultural Institute.

Dalam kunjungannya ke Google Cultural Institute, Paris, Prancis, Senin (9/4), Puan memberikan apresiasinya atas pengarsipan digital yang telah dilakukan Google Cultural Institute. Puan menyadari pentingnya perlindungan hak cipta dari karya-karya seni tersebut.

"Kita memerlukan program afirmasi percepatan penerbitan hak cipta karya seni dan budaya di Indonesia agar karya seni dari Indonesia yang telah diunggah menjadi konten publik di Google Cultural Institute dapat terlindungi hak ciptanya secara baik," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (10/4/2018).

Puan berharap karya seni dan sastra kekayaan budaya Indonesia bisa terdokumentasikan dengan baik. Selain untuk tujuan pendidikan, dokumentasi karya seni itu diharapkan juga bisa menjadi bahan promosi wisata Indonesia kepada dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga bagi generasi muda dan pelajar dapat belajar filosofi dari karya seni dan kebudayaan tersebut. Termasuk misalnya Indonesia dengan keragaman tari daerah, bisa didokumentasikan dengan baik", ujar Puan.

Direktur Google Cultural Institute, Laurent Gaveau, dan Manajer Kebijakan Google Cultural Institute, Claire Marie Foulquire, mengatakan pihaknya telah memiliki lebih dari 300 partner kerja di 44 Negara, termasuk Indonesia, dan telah mempublikasikan arsip digital sejarah relief dan stupa yang menghiasi arsitektur Borobudur dan menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO dari Indonesia.


Indonesia juga berkontribusi memperkaya Google Art and Culture melalui residensi seniman dari dalam negeri dan kontribusi beberapa ahli IT Indonesia di Google Institute.

Berdasarkan hasil kajian Google Cultural Institute yang berdiri pada 2011, karya seni dan warisan budaya yang kontennya diunggah di Google Cultural Institute makin diminati publik serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokasi warisan budaya tersebut.

Kajian itu sesuai dengan visi dan misi Google Cultural Institute untuk menciptakan arsip digital dengan resolusi tinggi atas karya seni dan warisan budaya seluruh dunia yang dapat diakses publik secara luas.

Dalam kunjungan itu puan juga didampingi oleh Sekjen Kemdikbud, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Deputi Wakil Tetap RI di Paris untuk Unesco, dan Atdikbud RI di Paris. Kunjungan itu merupakan bagian dari kunjungan kerja Menko PMK selaku Ketua Delegasi Indonesia pada rangkaian sidang Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB/UNESCO ke-204.

(ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads