Banyak netizen menyarankan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru ini melepaskan ular tersebut. Alasannya, king kobra bila mematuk tiada ampun. Nyawa manusia dalam sekejap bisa melayang karena bisanya menghancurkan sel darah.
Sudah banyak contoh pemilik ular king kobra justru tewas oleh peliharaan sendiri. Berbagai kasus kematian itu pun disadari oleh Amar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
King kobra yang dipeliharanya memiliki panjang sekitar 4 meter. Ular tersebut didapat dari area perkebunan sawit di Sorek, Pelalawan, tempat orang tuanya.
Sudah empat bulan predator reptil berbahaya itu dia pelihara. Bagi Amar, dia memelihara king kobra bukan untuk ikut kontes atau atraksi yang macam-macam.
"Ular ini saya pelihara bukan untuk atraksi segala. Semata-mata untuk edukasi untuk mengetahui karakter king kobra," katanya.
Amar sangat sadar, bila king kobra bila menggigit dan lambat penanganannya, nyawanya akan melayang. Risiko yang cukup besar tak membuat niatnya surut untuk terus memeliharanya.
"Kalau untuk atraksi jelas berbahaya sekali king kobra ini. Jadi saya pelihara ini bukan untuk gagah-gagahan. Kalau untuk dibawa atraksi, jelas berbahaya," kata pria kelahiran 25 tahun silam di Solo, Jateng, itu.
Amar mengaku sejak kecil dia suka memelihara ular. Malah hobinya justru ular-ular yang berbisa. Buktinya, dia juga memelihara dua ekor ular derik yang bisanya juga mematikan itu. Banyak ular yang dikumpulkan Amar. Belasan ekor ular ada di kandangnya. Ada ular piton, ada juga ular daun. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini