"Ini sharing sedikit ya, kemarin nggak banyak yang tahu, tapi mobil ibu saya juga keangkat (diderek Dishub) di dekat rumah saya, karena saya bilang di Senopati, rumah ibu saya dekat situ. (Meski) diangkat, dia nggak protes walau anaknya wagub. Dia mengikuti aja SOP," kata Sandiaga saat jumpa pers seusai kunjungan di Telkom Living Lab Smart City Nusantara, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakpus, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, tidak perlu ada protes jika terbukti melanggar aturan parkir. Sebab, apa yang dilakukan petugas Dishub merupakan bagian dari penataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil orang tua saya keangkat dan tidak jadi berita, itu adalah masyarakat yang tahu bahwa ada SOP Dishub dan itu yang harus dipahami. Bayar denda ya diambil balik mobil," lanjut Sandiaga.
Dalam penataan parkir, Sandiaga berharap ada peran dari teknologi smart city untuk mengetahui titik parkir ilegal. Apabila ditemukan di area rumah petinggi partai, itu juga harus ditertibkan.
"Nanti juga kalau misalnya yang ke-zoom in itu rumahnya saudara saya atau rumah petinggi partai, kalau mereka melanggar ya harus ditertibkan. Itu yang kita harapkan ke depan," katanya.
Terkait aturan parkir, Sandiaga berharap Dishub dan dinas terkait bisa menyosialisasikan perda aturan parkir. Dia ingin masyarakat memahami SOP sehingga ada aturan yang dipatuhi.
"Ke depan, Pak Anies dan saya ini ingin ada ketegasan dalam menerapkan perda dan juga ada SOP. Tapi ini bukan hanya berhenti di Dishub ya, tapi juga dinas yang lain. Mereka harus punya kemampuan untuk menyosialisasikan bagaimana SOP ini dipahami juga oleh masyarakat dan bagaimana juga ini dipatuhi. Jadi tidak ada sistemnya yang anekdot, ini semua tersosialisasikan dengan baik," jelas Sandiaga. (idn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini