"Kedalaman (tusukannya) nyentuh organ tubuh, menusuk jantung. Ya, dugaan profesional, langsung membunuh yang mematikan gitu. Biasanya kalau yang nggak profesional, paling apa yang ditusuk, (misalnya) perut," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di kantornya, Jl Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Ia mengatakan pembunuhan tersebut tergolong sadis karena pelaku langsung menusuk organ vital, yakni jantung, sebanyak tiga kali. Sementara itu, tidak ada barang-barang korban yang hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Indra mengatakan, pelaku tidak meninggalkan barang bukti. Namun kini polisi mencari jejak pelaku melalui bekas darah menggunakan bantuan anjing pelacak.
"Nggak (meninggalkan barang bukti). Makanya ada yang masih ditemukan bekas darah di tembok, di batu, yang anjing sampai ke sana," ucapnya.
Ia mengatakan saat ini tim penyidik sedang mencari sidik jari yang tersisa di lokasi. Pada saat kejadian ada beberapa warga yang turut membantu evakuasi jenazah Hunaidi, namun menurut Indra, penyidik akan memilah-milah sidik jari warga yang ada di lokasi merupakan pelaku atau warga yang menolong.
Selain itu, ia mengatakan Puslabfor sedang mendalami apakah ada jejak sidik jari pelaku yang tersisa pada tubuh korban. Juga mencari ada-tidaknya alat bukti petunjuk lain yang mengarah pada pelaku.
"Kemarin teman-teman dari Identifikasi dan Labfor mendalami itu. Hasilnya kan belum ada, tapi semua diambil di depan, di gagang pintu itu sudah diambil semua, bahkan Labfor memeriksa tubuh korban, mungkin ada yang nempel, rambut atau apa," ujarnya.
Saat ini belum diketahui hasil laboratorium tersebut. Hasil pemeriksaan itu diperkirakan untuk membantu penyidik.
"Nah ini kan yang diteliti nanti hasilnya kan pasti kelihatan kalau identifikasi ini sidik jari siapa. Lumayan untuk membantu kita juga," ujarnya.
Sebelumnya Hunaidi tewas bersimbah di rumahnya di kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) sekitar pukul 18.00 WIB. Tak ada barang milik pelaku yang hilang.
Istri Hunaidi, Sopiah (73), mengatakan suaminya itu semula terlihat sedang mengaji di kamar tengah. Tak lama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah. Hunaidi pun membukakan pintu.
"Tiba-tiba istri korban mendengar suara teriakan. Istri melihat korban sedang dijedotkan di lantai dan korban sudah bercucuran darah," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (5/4).
Ada tiga luka tusukan pada tubuh Hunaidi. Sopiah, yang melihat langsung kejadian, berteriak histeris dan meminta pertolongan warga. Dia mengatakan sempat melihat pelaku, yang bertubuh gemuk. (yld/rna)