"(Kaus #2019GantiPresiden dan kemeja kotak-kotak) sama-sama terbukti. Tapi saya pikir itu aspirasi masyarakat yang nggak bisa dihalangi siapa pun, ya," ujar Yusril di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Menurut Yusril, peredaran kaus #2019GantiPresiden tak perlu ditanggapi berlebihan. Dia mengatakan, biar Pilpres 2019 yang jadi pembuktian apakah benar rakyat Indonesia butuh pemimpin baru atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada yang pro, ada yang kontra. Yang kontra ya bikin kaus ganti presiden, yang pro ya barangkali bikin baju kotak-kotak lagi," imbuh dia.
Lalu, apa maksud Yusril soal dua jenis pakaian itu bisa sama-sama mengantarkan atau menurunkan seseorang dari jabatan presiden?
"Itulah yang saya katakan tadi, kalau dikatakan masak baju kaus bisa nurunin orang jadi presiden, sudah terbukti baju kotak-kotak bikin orang jadi presiden," jawab Yusril. (gbr/elz)