Soal Serangan Balik Jokowi, OSO: Salahnya di Mana?

Soal Serangan Balik Jokowi, OSO: Salahnya di Mana?

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 09 Apr 2018 11:05 WIB
Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyebut tanggapan Presiden Joko Widodo atas isu-isu miring yang menyerangnya merupakan hal wajar. Sebab, Jokowi selama ini dinilai sudah terlalu lama diam.

"Masak dia marah dikit orang marah? Ya kan. Salahnya di mana?" kata OSO di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).

"Selama ini sah-sah saja orang ngomong apa tentang dia, dia nggak marah kok. Orang marah-marah ke dia juga dia nggak marah," sambung Ketua DPD RI itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut OSO, memang sudah saatnya Jokowi buka mulut soal tudingan yang selama ini dialamatkan kepadanya. Berbagai tudingan terhadap Jokowi disebut banyak yang tak berdasarkan fakta.


"'Zaman now' situasinya sekarang dia adalah capres yang resmi. Sudah mencalonkan diri dan wajar kalau dia meng-counter isu-isu yang tidak menguntungkan bagi dirinya," jelas OSO.

Sebelumnya, Jokowi menanggapi berbagai isu dan tudingan yang 'menyerang' dirinya. Jokowi seolah melakukan 'serangan balik'.

[Gambas:Video 20detik]


"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018, yang dihadiri ribuan relawan, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

Tak hanya soal isu antek asing dan PKI, Jokowi juga menjawab soal isu utang negara hingga gerakan #2019GantiPresiden. Dia juga menanggapi soal pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengenai Indonesia bubar pada 2030. (tsa/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads