Seorang nelayan di Desa Mola Nelayan Bakti, Masra menceritakan perbedaan yang ia rasakan bersama keluarganya. Hampir sama dengan petani cokelat yang ada di Kabupaten Kolaka, Masra juga dibantu pemerintah untuk mendapatkan sertifikat secara gratis dan setelah itu diagunkan di bank untuk mendapatkan tambahan modal.
![]() |
"Sebelumnya saya jual beli gurita, tetapi setelah saya dapatkan modal saya coba untuk mencari ikan menjadi nelayan. Uang yang saya dapatkan dari pinjaman bank saya gunakan untuk membeli kapal seadanya yang saya gunakan untuk melaut," kata Mesra kepada detikcom di lokasi, Senin (9/4/2018).
Pinjaman tersebut tidak hanya ia gunakan sebagai modal untuk kembali memulai usahanya sebagai nelayan, tetapi juga sebagai penopang kehidupan keluarganya saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita tentang sertifikat yang diagunkan di bank juga datang dari Asdin yang sehari-hari berprofesi sebagai pengumpul ikan atau usaha jual beli ikan. Dituturkan Asdin, setelah mendapatkan bantuan modalnya, usahanya semakin meningkat.
"Sekarang ini pendapatan saya sehari bisa mencapai Rp 1 juta. Sebelum mendapatkan bantuan modal sangat kurang dari nominal itu karena saya juga terbatas modal untuk membeli ikan karang dari nelayan," ujarnya.
Biasanya, kata Asdin, harga ikan yang ia beli langsung dari nelayan seharga Rp 25 ribu lalu ia kembali menjual dengan harga Rp 40 ribu. Modal yang ia dapatkan dari pinjaman KUR di bank berkat adanya sertifikat tersebut yakni sebesar Rp 50 juta, sehingga saat nelayan membawa hasil tangkapannya ia bisa membeli dengan jumlah yang lebih besar.
Mudah-mudahan program sertifikat gratis ini bisa terus berjalan karena sangat dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat menengah ke bawah.Derdi, Sekdes Mona Selatan |
Sekretaris Desa (Sekdes) Mola Selatan, Derdi mengatakan jika warga setempat mendapatkan sertifikat gratis dan langsung memanfaatkan untuk kebutuhan hidup serta mengembangkan usaha yang dimiliki.
"Pasti sangat membantu, biasanya kalau tidak memiliki agunan maka pinjaman yang diberikan sekitar Rp 5 juta tetapi dengan adanya sertifikat maka besarnya pinjaman bisa lebih besar mencapai hingga Rp 50 juta karena bank juga sudah percaya ada pegangan berupa sertifikat tanah, " katanya.
![]() |
Ia pun berharap agar program pemberian sertifikat gratis bisa terus berlanjut dan diberikan kepada masyarakat tepat sasaran.
"Mudah-mudahan program sertifikat gratis ini bisa terus berjalan karena sangat dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Masih banyak juga warga kami di Desa Mola ini yang berharap bisa mendapatkan sertifikat gratis lagi," kata Derdi. (asp/asp)