Seperti yang diutarakan oleh beberapa petani di Kelurahan Lalombaa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ketua Gabungan Kelompok Tani Kakao Sejahtera Lalombaa, Alimuddin mengatakan dengan adanya program sertifikat gratis tersebut membantu meningkatkan taraf hidup bagi petani cokelat.
![]() |
"Kami dibantu oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk sertifikat gratis kami. Tahun 2017 kami diuruskan dan mendapatkan 300 kapling, tetapi ukurannya itu berbeda-beda," kata Alimuddin kepada detikcom di lokasi kebunnya, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tepis Pengibulan, Jokowi Beri Bukti |
Melalui sertifikat gratis yang diperoleh tersebut, para petani cokelat mendapatkan bantuan modal untuk meningkatkan produksi pertanian mereka.
"Jumlah petani kita untuk Lalombaa tercatat ada 350 orang yang masuk dalam 10 kelompok tani. Semua yang telah memiliki sertifikat juga telah memanfaatkannya," ujap Alimuddin.
Salah seorang petani cokelat dari Kelurahan Lalombaa, Akbar Toli, mengatakan produksinya mengalami peningkatan penghasilan yang didapatkan dari sertifikat gratis yang diberikan pemerintah menambah produksi. Sebabm sertifikat tersebut dijadikannya sebagai agunan di bank untuk mendapatkan tambahan modal.
"Terus terang, sebelum mendapatkan tambahan modal saya merasa cukup kesulitan karena kami terkendala untuk membeli pupuk. Setelah ada sertifikat, saya ajukan dan mendapat bantuan KUR senilai Rp 20 juta. Saya juga tidak dipersulit karena pemerintah sangat membantu," kata Akbar.
Selain untuk membeli pupuk, sebagian dana pinjaman yang diperolehnya itu dibelikan sepeda motor bekas. Motor bekas itu dipergunakannya sebagai transportasi dari rumah ke kebun cokelat miliknya. Hasil dari produksi cokelat tersebut diakuinya bisa memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya, juga memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
Untung ada program dari pemerintah berupa pemberian sertifikat gratisAkbar-Petani Kakao Kendari |
Rasa syukur tentu saja tidak henti diucapkan oleh Akbar dan sejumlah petani cokelat di daerah Lalombaa. Karena, menurut Akbar petani sama sekali tidak memiliki jaminan apa-apa jika ingin menambah modal usahanya.
"Kalau PNS, mungkin ada gaji yang diharapkan dan bisa digadai di bank, tapi kalau kami petani ini pasti tidak memiliki apa-apa yang bisa dijaminkan. Tapi dengan adanya sertifikat ini maka pihak perbankan sudah mempercayai kami, " tuturnya.
![]() |
Dikatakannya, seandainya tidak ada program berupa sertifikat gratis dari pemerintah, maka ia tidak pernah bermimpi memiliki sertifikat tanah.
"Tidak diurus selama ini sertifikat karena saya terkendala di dana, saya tidak punya uang untuk mengurus sertifikat. Untung ada program dari pemerintah berupa pemberian sertifikat gratis, " katanya.
Ia juga masih berharap kepada pemerintah agar terus melakukan pemberian sertifikat gratis bagi petani dan masyarakat yang membutuhkan agar bisa meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih sejahtera. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini