"Kemarin sudah sidang etik dan terbukti ada pungli oleh oknum Polantas. Jadi saya rasa sudah selesai dan tak ada lagi persoalan. Saya juga sudah komunikasi dengan Raudi (pemberi suap) dan orang tuanya," kata Benni saat dihubungi detikcom, Minggu (8/4/2018).
Dalam pertemuan itu, menurut Benni, orang tua Raudi menyatakan tidak akan membuat laporan apapun. Termasuk soal viralnya video yang dia unggah sehingga menyebabkan putranya harus berurusan dengan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motivasi saya hanya ingin lembaga itu bersih, tidak ada motivasi lain. Bahkan saya kasih saran dan masukan tiap pos itu ada spanduk bertuliskan 'Penerima dan pemberi suap dapat dipidana'. Jadi masyarakat juga tahu dan tidak lagi kasih uang damai kalau melanggar," kata pria asal Medan, Sumatera Utara ini.
Viralnya video 'uang damai' itu langsung mendapat respons dari instansi terkait. Benni pun sangat bersyukur dan berharap hal serupa tak lagi terjadi.
Apalagi, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham tentang aturan di jalanan.
"Saya mau ini jadi pelajaran bersama dan tidak terulang lagi. Bahkan di daerah lain jangan sampai terjadi, karena hal seperti ini sebenarnya juga ada di daerah-daerah lain," katanya.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polresta Palembang, Kompol Andi Baso Rahman mengaku telah meminta penyidik untuk mendalami motif Benni memviralkan video pungli oknum Polantas.
"Nanti kita dalami lagi, motivasi Benni ini apa? Karena kemarin di sidang etik sudah terungkap semua peran masing-masing," katanya.
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini