Tragedi mengenaskan itu terjadi pada Kamis (5/4/2018) sekitar pukul 18.00 WIB. Istri Hunaidi, Sopiah (73), mengatakan suaminya itu semula terlihat sedang mengaji di kamar tengah. Tak lama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah. Hunaidi pun membukakan pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemukan, kondisi Hunaidi sudah tewas bersimbah darah. Ditemukan tiga luka tusukan pada tubuh Hunaidi. Jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diautopsi. Sementara itu, Sopiah, yang melihat langsung kejadian, berteriak histeris dan meminta pertolongan warga. Dia mengatakan sempat melihat pelaku, yang bertubuh gemuk.
"Ciri-cirinya dia (Sopiah) bilang sih pendek agak gemuk. Kan posisi papa tinggi ya," ujar anak Hunaidi, Siti Maisaroh, saat ditemui detikcom di Masjid Imam Bonjol, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Seusai kejadian, polisi melakukan olah TKP. Segala dugaan terkait pelaku masih didalami, termasuk kemungkinan orang dekat. Selain itu, polisi masih mencari senjata tajam yang dipakai pelaku untuk membunuh korban. Namun senjata itu belum ditemukan di TKP. Diduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.
"Apakah itu pisau atau apa, kami masih menunggu hasil autopsi, tapi sementara diduga pakai senjata tajam. Tidak kita temukan di TKP. Kami belum bisa menyimpulkan ke arah sana (pelaku orang dekat), namun semua kemungkinan itu akan kita dalami, anggota masih bekerja," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi detikcom, Jumat (6/4).
"Ya kalau melihat jalannya pada saat kabur dari rumah ya dia jalan kaki dan nampaknya orang ini sudah biasa melewati sini. Memang saat itu kondisinya masih sepi karena sedang salat magrib," imbuhnya.
Saat ini polisi masih mencari bukti-bukti terkait kasus itu. Polisi juga masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dalam peristiwa tersebut. (nkn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini