"Sangat disayangkan pemecatan dr Terawan oleh IDI tersebut. Dokter Terawan ini padahal salah satu dokter terbaik yang dimiliki oleh negeri ini," kata Prasetio kepada detikcom, Kamis (5/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengobatan yang dilakukan dr Terawan, Prasetio mengatakan, dia menjalani operasi pembuluh darah di bagian leher. Selain itu, dia menjalani pengobatan sakit darah tinggi.
"Saya dua kali berobat dengan dr Terawan. Di tahun 2014. Saya sakit-sakitan terus, nyaris susah bergerak karena ada penyumbatan pembuluh darah di leher saya. Setelah dua kali berobat dengan dr Terawan, saya langsung merasa baikan sampai sekarang. Alhamdulillah sembuh. Saya juga diminta menjaga pola makan sama dr Terawan," katanya.
Dia juga mengatakan teknik pengobatan yang digunakan dr Terawan justru berdampak positif bagi pasien dan dunia kesehatan. Bahkan teori pengobatan 'brain wash' oleh dr Terawan untuk mengobati stroke diakui dan diterapkan negara Jerman. Dia juga mengatakan, atas inovasi dr Terawan, nama baik Indonesia juga terangkat di mata negara lain.
Baca juga: Menkes Siap Mediasi IDI dan Dokter Terawan |
"Ini orang baik, aset bangsa. Jangan sampai kita justru 'membuang' beliau. Jerman saja sudah mengakui dan menerapkan teori dr Terawan. Jangan hanya perbedaan cara pengobatan membuat dr Terawan disingkirkan. Toh dalam pengobatannya dr Terawan juga menggunakan obat medis, cuma beliau berinovasi, mengembangkan bagaimana pasien bisa sembuh," katanya.
"Semoga IDI dan dr Terawan bisa duduk bersama dan menyelesaikan polemik ini. Saya berharap dr Terawan masih bisa terus bekerja mengobati pasien," tuturnya. (jor/rvk)