"Sudah, sudah selesai (pipa tersambung-red)," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto dalam jumpa pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Djoko menegaskan sudah tidak ada lagi kebocoran minyak dari pipa Pertamina di kawasan Teluk Balikpapan. Saat ditanya berapa barrel minyak yang sempat keluar dari pipa, dia belum bisa memastikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah nggak ada yang terbakar, yang sisa-sisa (minyak) terus dibersihkan," ucapnya.
![]() |
Menurut Djoko pipa yang putus itu sudah berhasil diperbaiki sejak Rabu (4/4) kemarin. Pipa yang putus berdiameter 20 inchi. Pipa itu kini diganti dengan diameter yang lebih kecil, 16 inchi.
Meski ada kasus kebocoran pipa ini, Djoko menyebut sejauh ini tidak ada penurunan produksi di kilang Pertamina di Balikpapan. Namun karena ukuran pipa baru diameternya lebih kecil, pasokan minyak akan dibantu menggunakan tanker.
"Tetap normal, karena kita punya stok di tangki. Stoknya itu bisa sampai 5 hari. Itu stok crude," ujarnya.
Djoko sebelumnya menyebut, patahnya pipa Pertamina ini karena kapal batu bara yang melepas jangkar di lokasi. Menurutnya, kapal seharusnya dilarang memasang jangkar di lokasi. Kapal itu sendiri terbakar pada Sabtu (31/3) lalu.
"Kalau pasang jangkar di situ ya itu kan sudah melanggar, sudah salah. Kenapa gak boleh? Karena ada pipa," ucapnya.
Polda Kalimantan Timur sendiri masih menyelidiki kasus ini. Mereka mengumpulkan bukti-bukti di lapangan dan keterangan para saksi untuk mengetahui penyebab patahnya pipa ini. (hri/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini