Makian 'bangsat' dilontarkan Arteria saat rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Jaksa Agung, Rabu (28/3). Dia kesal atas masalah penipuan biro umrah.
"Saya sangat marah, geram, sedih, kecewa, saya sudah ingatkan itu saat masih di Komisi VIII. Satu tahun lalu, saat itu masalah First Travel belum masuk sidang," ujar Arteria dalam perbincangan 'Mata Najwa', Rabu (4/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arteria, Komisi VIII sudah mengingatkan pihak Kemenag jauh hari sebelumnya. Namun ketika itu ada pihak Kemenag yang justru menyalahkan konsumen.
"Kita marah, mereka bilang, 'Salah sendiri, bayar murah, tanggung risikonya'. Adalah yang bilang, Pak Menteri ada saat itu," sebutnya.
Saat rapat bersama Jaksa Agung, Arteria berbicara mengenai nasib jemaah yang ditipu. Dia menilai tidak ada pendampingan dari pihak pemerintah.
![]() |
"Korban-korban mencari keadilan sendiri. Pengacara sendiri. Tidak diurus," kata Arteria.
Politikus PDIP ini sebenarnya sudah meminta maaf sebelumnya atas makian 'bangsat', termasuk kepada Menag Lukman. Namun Arteria kembali meminta maaf.
"Sekalipun saya punya masalah diksi. Tapi ini lebih besar dari substansi, saya minta maaf, saya sudah sampaikan juga ke Pak Menteri," ujar Arteria kepada Menag Lukman, yang ada di sebelahnya.
Lukman pun ditanya oleh pembawa acara Mata Najwa, Najwa Syihab. Bersediakah memaafkan Arteria?
"Tentu (akan memaafkan), sesama muslim kan harus saling memaafkan," jawab Menag Lukman.
Seperti diketahui, umpatan Arteria sempat menjadi kontroversi. Meski memiliki kekebalan hukum sebagai anggota DPR saat menjalankan tugas, ucapan Arteria dinilai tidak pantas. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini