"Dirjen Konservasi (Kementerian LHK) melaporkan kepada saya bahwa sudah ditemukan pesut pada hari Sabtu (31/3), itu yang mati. Waktu dibedah, ada tumpahan minyak itu," kata Siti saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Siti mengatakan pihaknya bersama sejumlah pihak terkait, salah satunya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), masih terus menginvestigasi tumpahnya minyak di perairan Teluk Balikpapan. Informasi yang dia himpun, ada yang menyebut berasal dari bocoran kapal. Tetapi ada juga yang menyebut karena ada pipa di bawah laut yang pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua dirjen saya di lapangan bawa tim ahli untuk mensupervisi Pertamina. Untuk mengumpulkan minyak ada teknik-tekniknya. Dan yang Dirjen Gakkum (Penegakan Hukum Kementerian LHK) sedang melihat sumber permasalahan dan penyebabnya, termasuk mulai menghitung apa-apa yang menjadi bencana," jelasnya.
![]() |
Selain itu, lanjut Siti, dirinya meminta Dirjen Konservasi Kementerian LHK turun ke lapangan. Dia ingin dilakukan pemeriksaan mendalam satwa-satwa apa saja yang terdampak pencemaran minyak ini.
"Tapi yang melakukan pembedahan dokter hewan dari KKP. Saya kira biar di lapangan staf kami bekerja sama dengan KKP. Karena sumber daya hayati itu tanggung jawab KKP, tapi sisi konservasi secara keseluruhan KLHK juga bertanggung jawab," katanya. (rjo/hri)