Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Sumawijaya mengatakan, prediksi seperti itu dinilai dapat meresahkan karena bencana apalagi gempa dan tsunami, tidak dapat diprediksi kapan waktu dan tempatnya.
"Saya harapkan pernyataan para ahli ini tidak dishare langsung ke medsos dan masyarakat. Sampai masyarakat Pandeglang mereka susah untuk tidur, yang tahu mereka ingin ngungsi ke mana, bahaya," kata Sumawijaya saat ditemui detikcom di Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Banten, Rabu (4/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari mitigasi dampak tsunami yang dilakukan BPBD, Sumawijaya mengatakan akan sulit bagi warga untuk melakukan evakuasi jika ketinggian tsunami sampai 57 meter. Karena, jalur evakuasi selama ini mulai dari Lebak bagian selatan dan Pandeglang, jalur evakuasi adalah dengan prediksi ketinggian tsunami 20 meter.
Ukurannya, menurutnya adalah sejarah gempa bumi dan tsunami akibat meletusnya Gunung Krakatau pada 1883.
"Seperti halnya ketiga Gunung Krakatau meletus, ketinggiannya hanya 20 meter," ujarnya.
(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini