Gara-gara Analisa Potensi Tsunami 57 Meter, Warga Pandeglang Susah Tidur

Gara-gara Analisa Potensi Tsunami 57 Meter, Warga Pandeglang Susah Tidur

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 04 Apr 2018 13:09 WIB
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Sumawijaya (bahtiar/detikcom)
Pandeglang - Peneliti dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT) mengungkap ada potensi tsunami di Pandeglang, Banten setinggi 57 meter. Ini dinilai bisa meresahkan khususnya bagi warga yang tiggal di daerah pesisir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Sumawijaya mengatakan, prediksi seperti itu dinilai dapat meresahkan karena bencana apalagi gempa dan tsunami, tidak dapat diprediksi kapan waktu dan tempatnya.

"Saya harapkan pernyataan para ahli ini tidak dishare langsung ke medsos dan masyarakat. Sampai masyarakat Pandeglang mereka susah untuk tidur, yang tahu mereka ingin ngungsi ke mana, bahaya," kata Sumawijaya saat ditemui detikcom di Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Banten, Rabu (4/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai, statemen seperti itu menurutnya agar tidak langsung disampaikan kepada publik. Karena lebih baik dikaji lebih dulu di internal para peneliti mengenai gempa bumi dan tsunami. Kecuali jika memang sudah betul-betul tahu akan terjadi gempa, baru bisa disampaikan kepada masyarakat.

Dari mitigasi dampak tsunami yang dilakukan BPBD, Sumawijaya mengatakan akan sulit bagi warga untuk melakukan evakuasi jika ketinggian tsunami sampai 57 meter. Karena, jalur evakuasi selama ini mulai dari Lebak bagian selatan dan Pandeglang, jalur evakuasi adalah dengan prediksi ketinggian tsunami 20 meter.

Ukurannya, menurutnya adalah sejarah gempa bumi dan tsunami akibat meletusnya Gunung Krakatau pada 1883.

"Seperti halnya ketiga Gunung Krakatau meletus, ketinggiannya hanya 20 meter," ujarnya.

[Gambas:Video 20detik]

(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads