Musala tersebut dibangun persis di bawah Jalan Tol Wiyoto Wiyono, tepatnya di Jalan Papanggo Gang 21 RT 001 RW 007, Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Bangunan ini dominan berwarna merah dan hijau. Di dalamnya terdapat delapan tiang yang terukir.
Di langit-langitnya juga terdapat lukisan dengan warna gradasi biru dan putih yang tampak seperti langit asli. Musala ini memiliki tiga pintu masuk. Pintu tersebut berbentuk lingkaran dengan desain pintu geser ke samping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Staf Humas PT Citra Marga Nusa Pala (CMNP) Agsa Fahmi mengatakan ide awal dibangunnya musala berasal dari Yusuf Hamka, yang sebelumnya membangun warung nasi harga Rp 3.000 di Yos Sudarso. Hal ini guna memanfaatkan lahan kosong di bawah Jalan Tol Wiyoto Wiyono yang sebelumnya dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Nah harus dijadikan sesuatu, maka dari situ timbul ide untuk dijadikan musala. Dari situ idenya beliau dibuat musala, yang bisa jadi manfaat juga dan bisa jadi landmark di kolong tol yang representatif buat masyarakat," ujarnya di lokasi, Selasa (3/4/2018).
Desain musala berukuran 17x15 meter yang bernuansa China ini, jelas Fahmi, sengaja didesain oleh Yusuf Hamka karena ia seorang mualaf dan keturunan China. Dengan dibangunnya musala ini, diharapkan tidak ada lagi saling membedakan ras.
"Itu sendiri karena permintaan Pak Yusuf karena beliau turunan mualaf sehingga arsitektur ini yang dia pilih bernuansa Chinese dan harapannya sehingga bisa lebih membaur ke masyarakat sehingga tidak ada sekat sekat lagi ke masyarakat antara pribumi atau bukan," imbuhnya.
![]() |
Fahmi menyebut musala ini dibangun secara pribadi oleh Yusuf Hamka. Dalam mendapatkan desain, dikatakannya, Yusuf sempat melakukan studi banding ke China.
"Iya Pak Yusuf sendiri yang jalan ke sana, melihat gambarannya seperti apa, karena kalau melihat bangunan arsitek di Indonesia mungkin sudah asimilasi ya, makanya beliau ke sana, melihat desainnya seperti apa, makanya jadilah desain seperti ini," katanya.
![]() |
Baca juga: Pesona Masjid Pink Malaysia |
Pembangunan musala ini dimulai pada pertengahan Agustus 2017 dan kini sudah mencapai 90 persen. Menurut Fahmi, musala ini akan selesai dibangun sebelum Ramadan mendatang.
"Kalau kita lihat di sini sudah 90 persenlah, tinggal 10 persen lagi perapian fasilitas, pasang lampu, sama nanti rencana kita akan ganti pagar karena ini masih beton kan. Harapannya sebelum puasa jadi, pas puasa sudah bisa beroperasi," jelasnya.
![]() |
Pihaknya mengungkap sudah mendapatkan izin dari pihak terkait dalam membangun musala di kolong jalan tol. Musala ini juga nantinya akan diserahkan kepada masyarakat untuk pengelolaannya.
"Kalau dari sisi perizinan sudah kita jalanin semua, karena kita harus izin dengan bina marga dan Kementerian PUPR itu sudah kita jalanin," ucapnya.
"Masjid ini diserahkan kembali kepada warga untuk dikelola, dewan kesejahteraan masjid (DKM)-nya sendiri juga sudah disiapkan untuk masyarakat sekitar, kita bentuknya kan musala," tutupnya. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini