JK: Tiap Tahun 5.000 Guru Pensiun, Harus Diganti

JK: Tiap Tahun 5.000 Guru Pensiun, Harus Diganti

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 16:09 WIB
Foto: Wapres Jusuf Kalla. (Noval-detikcom)
Jakarta - Pemerintah tengah mengevaluasi jumlah guru secara nasional untuk kembali membuka lowongan guru. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan setiap tahun ada 5.000 guru yang memasuki masa pensiun.

JK telah rapat bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Menteri PAN/RB Asman Abnur, Senin (2/4) kemarin. Rapat tersebut membahas masalah pendidikan dan evaluasi jumlah guru.

"Kami membahas masalah pendidikan, termasuk mengevaluasi jumlah guru secara nasional. Kami akan (membuka lowongan guru), karena tiap tahun kira-kira kurang lebih 5.000 guru pensiun, maka itu harus diganti, dan juga evaluasi bagaimana cara merekrut guru yang baru," ujar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (3/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut JK, pemerintah akan melakukan rekrutmen guru yang memenuhi syarat. Guru honorer juga harus memenuhi syarat dan akan dites.

"Dan juga guru yang baru, jadi semuanya akan dikelola dengan baik dengan tes. Karena itu butuh kualitas dan ditingkatkan. Jadi ya perlu mencari calon guru yang betul-betul mempunyai kemampuan," ucapnya.


Pemerintah akan memeratakan jumlah guru di setiap daerah. Di tingkat provinsi, pemerataan guru ditangani langsung oleh pemerintah provinsi.

"Termasuk strategi kenapa SMA sekarang ini ditangani gubernur, supaya dapat mengelola satu profesi, tidak hanya kabupaten. Kalau kabupaten guru tidak bisa alih fungsi ke tempat lain," katanya.

Koordinasi pemerataan guru di daerah akan diatur diknas dan kementerian terkait. "Ya pokoknya teknisnya akan diatur oleh Mendikbud, Menteri PAN/RB, dan Menteri Dalam Negeri, dan koordinasi dengan Menko PMK," ujarnya. (nvl/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads