Anas beralasan, rumah konfeksi merupakan home indrustry atau indrustri rumahan. Karena itu menurutnya rumah konfeksi bisa berada di tengah permukiman warga.
"Home kan rumah. Industry kan industri. Jadi kan indrustri yang ada di rumah. Mereka kan nggak punya lahan. Makanya ada di rumah. Home indrustry harus kita dukung, kita bantu. Tapi kalau masalah perizinan nanti kita proses juga sesuai ketentuan," ucap Anas Effendi saat dihubungi detikcom, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas menegaskan, asal bukan pabrik atau gudang, industri rumahan seperti rumah konfeksi diperbolehkan di tengah permukiman.
"Kecuali dia gudang, pabrik besar ada di permukiman itu, nggak boleh, harus sesuai zonasi," kata Anas.
![]() |
Meski demikian, lanjut Anas, untuk mencegah kebakaran terulang, sosialisasi untuk mencegah kebakaran akan kembali digencarkan. Dia juga meminta polisi mengusut tuntas penyebab kebakaran di Jembatan besi agar jelas dari mana sumber api.
"Jangan (listrik) arus pendek, jangan nyantol sembarangan. Itu harus sosialisasi segala macam. Penyebab kebakaran kemarin kan lagi diselidiki," ucap Anas.
Lokasi rumah konfeksi yang diduga jadi sumber kebakaran di Jembatan Besi berada di tengah permukiman warga. Modelnya berbentuk rumah dua lantai. Selain rumah itu, banyak rumah konfeksi lain di sekitar lokasi.
Salah satu warga bernama Armini mengatakan, rumah konfeksi sudah sejak lama ada di antara permukiman warga di Jembatan Besi. Mereka umumnya warga pendatang yang mengontrak rumah di lokasi.
"Sudah lama. Yang ini (lokasi kebakaran), saja sudah lima tahun lalu," kata Armini di lokasi. Menurutnya di wilayah Tambora sudah sering terjadi kebakaran. Menurutnya kadang sumber api berasal dari rumah konfeksi.
Sebelumnya Camat Tambora Djaharuddin mengatakan rumah konfeksi yang diduga jadi sumber api ini tidak memiliki izin. Dia menegaskan rumah konfeksi ini menyalahi aturan zonasi karena berada di permukiman padat.
"Ini tidak ada izin. Harusnya nggak bisa (berdiri). Ini kan secara zonasi di pemukiman padat penduduk," kata Djaharuddin.
Kebakaran ini mengakibatkan sekitar 35 rumah di RT01/RW06 dan RT01/RW09 terbakar. Pemilik rumah konfeksi dan karyawannya menghilang pasca kejadian dan masih dicari polisi untuk dimintai keterangan. (aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini