"SKPD di internal Pemerintah Provinsi DKI seringkali tidak sinkron, bahkan ditemukan kurangnya sinergi antar SKPD. Hal ini mengakibatkan potensi kegagalan dalam pelaksanaan dan penyerapan APBD," kata Ketua Fraksi Nasdem DKI Bestari Barus dalam rapat paripurna di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi kegagalan dalam pelaksanaan dan penyerapan APBD khususnya masalah sinergi antara 3 SKPD yaitu Bappeda, Inspektorat, dan dinas teknis. Hal ini kami sampaikan mengingat sampai hari ini pencapaian penyerapan anggaran baru pada kisaran 8 persen," sebut Bestari.
Bestari meminta ada evaluasi pejabat SKPD karena penyerapan yang rendah tersebut. "Menyikapi hal tersebut Fraksi NasDem menyarankan agar meletakkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. Sehingga juga diperlukan metode rekrutmen yang baik agar dapat tercapai secara maksimal," jelasnya.
Data serapan anggaran yang dirilis di situs publik.bapedadki.net pada Selasa (27/3) menunjukkan baru 8,1 persen anggaran yang terserap. Serapan anggaran paling tinggi ada di pos belanja tak langsung yakni sekitar Rp 3,627 triliun, sedangkan serapan langsung justru hanya sebesar Rp 2,391 triliun.
(fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini