Pantauan detikcom, Senin (2/4/2018) sekitar pukul 13.30 WIB, kepulan asap berwarna putih muncul dari salah satu rumah di sekitar lokasi kebakaran di RT 01/09. Warga yang berkumpul pun panik dan berlari ke arah posko Dinas Sosial DKI Jakarta.
Beberapa perempuan paruh baya dituntun untuk keluar dari permukiman padat penduduk itu. Teriakan pun terdengar di lokasi kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan panik, Jangan panik. Tenang," kata seorang warga.
Dengan cepat, petugas pemadam kebakaran dan masyarakat lainnya menuju lokasi asap. Mereka membawa alat pemadam api ringan (APAR).
"Asap keluar setelah listrik menyala. Tadi ada kayak ledakan kecil dari kabel listrik," ucap salah seorang warga, Yeyen di lokasi.
Setelah kejadian itu, petugasdariPLN yang sedang m
![]() |
Dikonfirmasi terpisah, petugas Sudin PKP Jakbar, Firman Jayadi, membenarkan terjadinya penyalaan api kembali. Sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran menuju lokasi untuk memadamkan api.
"Yang menyala itu di salah satu rumah konveksi lantai 3, ada tumpukan-tumpukan triplek menyala kembali. Jadi tumpukan itu dibongkar-bongkar dulu biar sumber api padam," ujar Firman.
Kebakaran di Jembatan Besi ini terjadi pada Minggu (1/4/2018) malam. Puluhan rumah di RT01/06 dan RT01/09 habis terbakar.
"Kita masih menghitung, namun perkiraan korban kebakaran ada 150 jiwa, 50 kepala keluarga, dan 35 rumah hangus terbakar," ucap Camat Tambora, Djaharuddin.
Kebakaran itu berasal dari rumah konveksi yang menyebar ke bangunan lainnya. Pemilik dan karyawan rumah konveksi itu menghilang setelah kejadian. (aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini