Jejak Karier Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hingga Pensiun

Jejak Karier Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hingga Pensiun

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Minggu, 01 Apr 2018 09:43 WIB
Gatot Nurmantyo saat berbincang bersama detikcom. Foto: Rachman Haryanto.
Jakarta - Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari keanggotaan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berpangkat terakhir sebagai bintang empat alias Jenderal, Gatot memiliki jejak karier yang panjang.

Pria kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat tahun 1982. Dia menduduki posisi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai ia jabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.

[Gambas:Video 20detik]



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (1/4/2018), di awal karier Gatot pernah menjabat sebagai Komandan Peleton MO 81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315/Garuda, Komandan Kompi Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih, dan Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana.

Kemudian dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Urusan Dalam Detasemen Latihan Tempur, ADC Panglima Kodam III/Siliwangi, PS Kepala Seksi-2/Operasi Korem 174/Anim Ti Waninggap, Komandan Batalyon Infanteri 731/Kabaresi, Komandan Kodim 1707/Merauke, hingga Komandan Kodim 1701/Jayapura. Selain itu dia juga pernah menjadi Sekretaris Pribadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Komandan Brigade Infanteri 1/PIK Jaya Sakti, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam Jaya, serta Komandan Resimen Induk Daerah Militer Jaya.

Gatot juga tercatat pernah menduduki posisi penting di TNI. Posisi-posisi tersebut yakni Danrem 061/Suryakencana (2006-2007), Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008), Dirlat Kodiklatad (2008-2009), Gubernur Akmil (2009-2010), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), Dankodiklat TNI AD (2011-2013), Pangkostrad (2013-2014), sampai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014-2015) dan naik pangkat menjadi Jenderal.

Gatot dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 di usia 55 tahun. Pada hari yang sama, Sutiyoso dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).



Pada saat Jokowi akan melantik Gatot, Ketum Gerindra yang juga mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto mendukungnya. Menurut Prabowo, Gatot adalah perwira yang baik.

"Kami menilai dua-duanya (Gatot dan Sutiyoso) perwira yang baik," kata Prabowo usai menghadiri acara Golkar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2015).

Saat menjadi Panglima TNI, Gatot menggantikan Jenderal (Purn) Moeldoko yang memasuki masa pensiun. Moeldoko kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan.

Jabatan Gatot di luar TNI antara lain adalah Ketum PB FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) pada tahun 2014-2018. Pada tahun 2016, TNI di bawah kepemimpinan Gatot juga pernah menggelar kompetisi sepakbola bertajuk Piala Jenderal Sudirman.

Gatot pun pernah memberi instruksi kepada para prajurit TNI untuk melakukan salat istisqa guna memohon hujan di tahun 2015. Pada tahun itu, terjadi kebakaran hutan di banyak titik di Indonesia.

"Kodam Jaya dan jajaran Korem, Kodim, Koramil melaksanakan salat istisqa meminta hujan. Ini sesuai instruksi Panglima TNI," ujar Kapendam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (28/10/2015). (bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads