13,5 Kg Benih Sayur Ilegal dan Berbakteri di Bali Dimusnahkan

13,5 Kg Benih Sayur Ilegal dan Berbakteri di Bali Dimusnahkan

Nandhang Astika - detikNews
Kamis, 29 Mar 2018 00:01 WIB
Benih ilegal ini berasal dari Tiongkok (Foto: Nandhang Astika/detikcom)
Denpasar - Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar memusnahkan 13,5 kilogram (kg) benih sayuran ilegal yang diselundupkan dari Tiongkok. Benih sayur tersebut terdiri dari 500 gram benih sawi, 400 gram benih pokcay, dan 300 gram benih seledri.

Benih sayur ilegal ini dibawa ke Bali oleh seseorang berinisial EL pada Rabu (21/3) lalu. Petugas Balai Karantina bersama Bea Cukai Ngurah Rai mengamankan benih tersebut.

Petugas memusnahkan benih Petugas memusnahkan benih ( Foto: Nandhang Astika/detikcom)


"Secara fisik juga kita lakukan uji laboratorium ternyata memang positif ada OPTK A1 yang memang dilarang pemasukannya dan memang belum ada di negara kita. Nah ini harus segera kita musnahkan," terang Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, I Putu Teruna Negara, di kantornya, Denpasar, Bali, Kamis (29/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Undang-undang nomor 16 tahun 1992 pasal 5, setiap media pembawa OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) yang dimasukkan ke dalam wilayah NKRI harus disertai dengan Phytosanitary Certificate dari negara asal, melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan serta dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina.

Benih sayur ilegal ini dibawa seseorang berinisial ELBenih sayur ilegal ini dibawa seseorang berinisial EL (Foto: Nandhang Astika/detikcom)

Selain tidak berizin, komoditas ini juga diketahui mengandung bakteri. Hasil pengujian laboratorium dengan metode ELISA dan PCR menunjukkan hasil positif bakteri pseudomonas. Bakteri ini mampu menyerang lebih dari 25 spesies tanaman dalam famili Brassacicaceae atau sawi-sawian.


"Ini sangat berbahaya untuk menyerang tanaman yang kita punya. Ada beberapa spesies yang memang sangat rentan terhadap jenis penyakit, bakteri atau virus ini (pseudomonas)," sambungnya.

Benih dimusnahkan untuk menghindari penyebaran bakteriBenih dimusnahkan untuk menghindari penyebaran bakteri (Foto: Nandhang Astika/detikcom)

Berdasarkan hasil uji laboratorium dan pemeriksaan admimistratif komoditas tersebut selanjutnya dimusnahkan dengan cara dibakar.

"Ini harus kita amankan segera kalau tidak ini memang bisa mengancam apa yang kita miliki," pungkasnya. (jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads