"PDIP sudah melakukan UU. Di dalam UU itu informasi harus terbuka. Tadi ada yang tertutup nah benar ada yang tertutup. Di dalam informasi terbuka tadi Pak Sekjen (Hasto) sudah menjelaskan ada informasi terbuka berkala nah itu publik harus tahu," kata Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Gede Narayana di Kantor DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
KIP bertemu dengan PDIP di kantor DPP PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memimpin PDIP bertemu KIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami gunakan dana yang masuk ke partai kita lakukan untuk pendidikan politik 50%, pemberdayaan perempuan 10%, program kerakyatan dalam rangka pemenangan pemilu 20%, dan manajeman partai 20% ini seperti itu," kata Hasto.
Hasto merinci keuangan yang masuk ke PDIP. Dia mengatakan dana yang masuk hingga hari ini mencapai Rp 22 miliar.
"Total dana yang masuk ke Rekening Gotong Royong di rekening giro BCA sekitar 16,7 miliar, di BRI itu rekenening iuran anggota terkumpul Rp 5,9 miliar. Jadi ada Rp 22 miliar ini dari gotong royong iuran anggota," ujar Hasto.
Iuran anggota yang ditransfer ke Rekening Gotong Royong diwajibkan partai sebanyak tiga kali dalam satu tahun dengan nominal minimal Rp 10.000. Uang itu digunakan untuk keperluan partai, salah satunya sekolah pendidikan politik yang diklaim Hasto hanya ada di PDIP.
"Kami mendorong keterbukaan partai politik, kami siap diaudit, kami siap memaparkan," ujar Hasto. (tor/tor)